Filesatu.co.id, Madiun | Derasnya air hujan menjadi penyebab rusaknya infrastruktur di sekitar dusun pare Desa Bandungan Kecamatan Saradan Salah satunya adalah saluran lingkunga yang tak luput dari dampaknya. Keberadaan irigasi yang dangkal, mengakibatkan air di saluran overload hingga meluber ke jalan, merusak lapisan aspal.
Belum lama ini, pemerintah desa setempat telah menuntaskan pembangunan saluran irigasi dengan anggaran yang bersumber dari dana desa. Tak lebih dari 50 juta, irigasi sepanjang ± 200 meter terselesaikan oleh TPK setempat.
Kepada awak media, Hudi Utomo selaku Kepala Desa Bandungan melalui Yuli staf Desa mengatakan, dibangunnya saluran tersebut guna meminimalisir kerusakan jalan akibat luapan air hujan.
“Saluran lama sudah dangkal mas, air yang harusnya mengalir di tepi malah meluber ke jalan, membuat aspal terkelupas,” terangnya, Jumat (8/04/2022).
Masih lanjut Yuli, pembangunan irigasi lingkungan tahun anggaran 2022 merupakan program yang tepat sasaran yang telah di musyawarah bersama masyarakat. Hal itu menjadi prioritas sebelum melangkah ke perbaikan jalan yang rusak.
“Saluran dulu, kalau tidak disegerakan, perawatan jalan lingkungan pun akan sia-sia, setelah irigasi, baru menginjak ke perbaikan jalan” imbuhnya.
Kejelian Pemerintah Desa Bandungan dalam mengalokasikan anggaran dana desa tahun 2022 layak diapresiasi. Pasalnya, anggaran untuk infrastruktur tahun ini hanya sebesar 32% dari dana desa. Sebanyak 40% untuk Bantuan Langsung Tunai, 20% untuk ketahanan pangan, serta 8% untuk darurat covid 19.
Dengan terealisasinya irigasi lingkungan, Pemdes berharap kerusakan jalan akibat hujan dapat teratasi. Dengan begitu, program infrastruktur perawatan jalan segera menyusul. Bisa melalui pavingisasi, rabat jalan maupun aspal. Tentunya, untuk memperlancar akses masyarakat desa.