Filesatu.co.id, Sidoarjo | Proyek pembangunan penyediaan sarana prasarana dan utilitas permukiman dengan menggunakan paving di kawasan desa Sedengan Mijen Kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo menuai protes warga dan sempat menghentikan proses pengerjaan.
Proyek yang bersumber dari konfensasi PT. Qualiti Harmoni tersebut dituding warga sekitar disinyalir kuat tidak sesuai kesepakatan Spesifikasi Teknis (Spektek).
Warga menduga pihak kontraktor dalam pengerjaan mengurangi besaran teknis (Bestek) lantaran mutu daripada paving yang digunakan terindikasi jelek apalagi terlihat pemasangannya asal asalan.
Pembangunan paving blok sepanjang ± 500 meter juga banyak mendapat beragam komentar dari warga setempat.
Pantauan FILESATU.co.id di lapangan, minusnya pengawasan dari pihak warga dalam pengawasan, mengakibatkan pembangunan proyek yang masih dalam proses pengerjaan itu tampak acak-acakan, material yang digunakanpun diduga tidak sesuai dengan rancangan kesepakatan kepada warga dan PT Qualiti Harmoni.
Selain kondisinya, mutu paving blok banyak yang pecah. Atas hal itulah warga memblogade dan menghentikan sementara pekerjaan proyek jalan paving blok.
Tak hanya itu, pengerjaannya diduga tidak melakukan proses pemadatan diatas tanah dengan menggunakan baby roller, hanya secara manual diberi tanah sertu selanjutnya dipasang paving blok.
Sementara pekerja proyek menjelaskan bahwa tidak mengetahui plan dan bistek dan hanya sebagai pekerja.
“Kami tidak tau bestek dan gambarnya, kami hanya mengikuti yang diperintahkan mandor, kami disuruh mengerjakan dan penataan jalan paving blok,”ungkapnya kepada warga.
Mendapati hal itu, salah satu warga mengatakan bahwa bangunan tersebut rentan rusak dan disinyalir tidak akan bertahan lama.
“Sebentar lagi jalan paving blok itu akan hancur, maka warga menghentikan tidak boleh diteruskan pekerjaan jalan paving blok yang baru dipasang masih beberapa meter saja.
“Kalau matrial paving bloknya tidak bagus mutunya, dan ini seakan mengingkari kesepaktan jenis paving blok tidak sesuai, dengan alasan bila dipasang tentunya akan mengalami permasalah banyak yang pecah, karena tidak sesuai speksifikasi,” kata warga yang mempunyai inisial RB ini.
Bahkan menurutnya, lapisan tanah dasar tidak dipadatkan dulu menggunakan baby roller oleh pihak kontraktor.
“Jalan ini nantinya akan dilalui kendaraan roda 6 colt diesel, bahkan juga warga petani mengangut hasil panen padi, pembangunan seperti ini kami meyakini ini tidak bertahan lama,” ungkapnya.
“Masih dalam pengerjaan saja kondisinya sudah begini, bagaimana nanti bila pekerjaan jalan paving blok ini selesai dan dilintasi kendaraan roda 6, jalan ini sering digunakan angkut material, jadi kalau seperti ini kami yakin cepat rusak,” pungkasnya.
(Her/dik/ det)