Handoko Ketua Relawan Merapi 05 (Photo Istimewa).
FILESATU.CO.ID, BLITAR – Vidio Walikota Blitar, Drs. Santoso M.Pd yang viral di berbagai media menurut Handoko Pramono, selaku ketua Tim Relawan Merapi 05 dimana saat Pilkada sebagai salah satu tim pemenangan Satrio Keren mengatakan, itu sebenarnya acara tim relawan.
“Yang mengadakan acara tasyakuran adalah tim relawan, bukan Walikota Blitar Santoso, kami dan rekan-rekan patungan untuk acaran itu,” kata Handoko.
Baca Lainnya :
- LPASP Sentil Pemkab Tidak Pernah ada Atensi Dunia Perfilman Daerah Banyuwangi
- Mengejutkan.!!! Kades Serang Dwi Handoko Berikan Kesaksian di PN Blitar Terkait Dugaan Penggelapan Sertifikat
- Proses Calon Ketua PSSI Kota Malang Dibingungkan Munculnya Satu Calon Nama Berbeda
- Pilih Ketua Baru, ASKOT-PSSI Kota Malang Akan Gelar Kongres
Lebih lanjut, Handoko perlu menyampaikan hal tersebut karena merasa bertanggungjawab dengan semua kejadian yang menurutnya spontanitas relawan dalam menyambut kemenangan Santoso -Tjutjuk Sunario di Koesumo Wicitro pada Selasa (02/03/2021) malam.
“Adanya pemberitaan yang sempat viral hendaknya dicermati dulu, jangan sepotong sepotong, karena yang diunggah hanya moment ketika Walikota dan Wakil Walikota ketika diminta menyumbangkan lagu saja,” Ungkap pria yang biasa di sapa Pak Dhe tersebut.
Handoko meminta masalah ini tidak diplintir, sehingga menjadi viral seperti ini. Sesungguhnya acara tasyakuran tim relawan mulai dari masuk hingga didalam gedung telah berupaya melakukan sesuai dengan standart protokol kesehatan.
“Saya berharap masalah ini tidak terlalu didramatisir, kalau waktu nyanyi umpama pakai masker, kan juga repot. Buatlah informasi yang berimbang, mari kita jaga kondusifitas Kota Blitar, pak Santoso dengan pak Tjutjuk saat ini bukan hanya milik 02, karena sekarang sudah tidak ada lagi 01 dan 02, dan telah menjadi miliknya masyarakat Kota Blitar,” Papar Pak Dhe.
Rekan-rekan relawan sebetulnya sudah mengantisipasi agar Prokes selalu terjaga, makanya pada malam tasyakuran tidak ada undangan resmi cuman lewat HP, dan peserta yang datang itupun juga dibatasi, agar tidak membawa massa, karena situasi yang belum memungkinkan.
“Kami berharap ini tidak perlu dibesar-besarkan, biarlah walikota mulai bekerja menata Kota Blitar. Secara pribadi saya penangungjawab pada acara, mohon maaf kepada masyarakat Kota Blitar,” Pungkasnya. (Sn / Sams).