Filesatu.co.id, MOJOKERTO | PEMERINTAH kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus melakukan upaya dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto. Kali ini, DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto menggelar rembuk stunting tingkat Kabupaten Mojokerto Tahun 2024 bertempat di pendopo Graha Maja Tama. Selasa (02/04-2024)
Pada pelaksanaan rembuk stunting yang bertajuk ‘Strategi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Menuju Indonesia Emas 2045”, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati berharap, pada Tahun 2024 kasus stunting di Kabupaten Mojokerto zero stunting.
“Mudah-mudahan di tahun 2024 ini, di Mojokerto Zero Stunting. Kita sisir semuanya bersama-sama, bagaimana kemudian kita bisa mempercat lagi penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto,” ucap Ikfina di Pendopo Graha Maja Tama
Selain itu, pada pelaksanaan rembuk stunting kali ini, juga turut mengundang Yudi Anggoro dari Regional III Dirjen Bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta tim ahli pemberdayaan masyarakat Bapak Makinun sebagai Narasumber.
Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten juga menilai, penurun kasus stunting menjadi hal yang sangat penting, karena stunting sangat mempengaruhi kualitas SDM dengan tingkat kecerdasannya dibawah 20 persen rata-rata. Untuk itu dirinya mengajak kepada para Kepala desa untuk melakukan pengecekan rutin kepada warganya yang masih ada balita stunting.
“Dengan gizi yang terpenuhi sedari dini tumbuh kembang anak akan optimal. Sehingga kita tancap gas agar balita dan anak-anak di Kabupaten Mojokerto bebas dari stunting. Dengan harapan akan tercipta generasi unggul dan cemerlang di masa depan,” ujar Ikfina
Diketahui pada pelaksanaan rembug stunting tingkat Kabupaten Mojokerto Tahun 2024, juga turut dihadiri Sekdakab Teguh Gunarko, Kepala Dinas Kesehatan Ulum Rohmat, Kepala Dinas Pendidikan Lutfi Ariyino, Kepala Bappeda Bambang Eko Wahyudi,Kepala Dinas DP2KBP2 Sugeng Nuriyadi, Camat se-Kabupaten Mojokerto, Kepala Puskesmas se-kabupaten Mojokerto dan beberapa Kepala Desa yang menjadi lokasi fokus stunting. ***