Stategi Budaya Coba di Tularkan Lesbumi Kabupaten Malang pada Lakmud IPNU IPPNU Tajinan

FILESATU.CO.ID, MALANG  |PC Lesbumi NU Kabupaten Malang terus bergerilya mengobarkan semangat dan pengamalan Sapta Wikrama Lesbumi. Kali ini semangat itu coba ditularkan pada kader muda IPNU IPPNU.

Bertepatan dengan Latihan Kader Muda (Lakmud) IPNU IPPNU yang diselenggarakan oleh PAC IPNU IPPNU Tajinan di Ponpes An Nur Tajinan, jl Raya Barat Pasar Tajinan no. 28 Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang pada 1-3 juli 2022 lalu. Selasa (05/07/2022).

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui bersama, Sapta Wikrama Lesbumi sendiri adalah spirit 7 jalan kebudayaan Islam Nusantara, hasil Rakernas Lesbumi tahun 2016 yang lalu. 7 jalan kebudayaan Lesbumi yaitu:

1. Menghimpun dan mengonsolidasi gerakan yang berbasis adat istiadat, tradisi dan budaya Nusantara.
2. Mengembangkan model pendidikan sufistik (tarbiyah wa ta’lim) yang berkaitan erat dengan realitas di tiap satuan pendidikan, terutama yang dikelola lembaga pendidikan formal (ma’arif) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI).
3. Membangun wacana independen dalam memaknai kearifan lokal dan budaya Islam Nusantara secara ontologis dan epistemologis keilmuan.
4. Menggalang kekuatan bersama sebagai anak bangsa yang bercirikan Bhinneka Tunggal Ika untuk merajut kembali peradaban Maritim Nusantara.
5. Menghidupkan kembali seni budaya yang beragam dalam ranah Bhnineka Tunggal Ika berdasarkan nilai kerukunan, kedamaian, toleransi, empati, gotong royong, dan keunggulan dalam seni, budaya dan ilmu pengetahuan.
6. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan gerakan Islam Nusantara.
7. Mengutamakan prinsip juang berdikari sebagai identitas bangsa untuk menghadapi tantangan global.

PC Lesbumi NU kabupaten Malang periode saat ini fokus dalam mengabarkan dan mensosialisasikan Sapta Wikrama Lesbumi ke berbagai pihak, tak terkecuali dalam struktur Banom dan Lembaga di bawah Nahdlatul Ulama. Bertepatan dengan undangan mengisi Lakmud IPNU IPPNU Tajian dengan materi seni budaya. Dalam acara ini Lesbumi langsung diwakili oleh Ketua PC Lesbumi, Abdul Aziz Syafii.

Meski mendapat waktu di ujung penutupan Lakmud yang diselenggarakan selama 3 hari, dari jumat hingga minggu (1-3 Juli 2022), materi seni Budaya dengan menyebarkan semangat Sapta Wikrama tetap gayeng dan mengalir enjoi selama satu jam.

Kegiatan Lakmud yang memang untuk penguatan kader ini juga menjadi momentum Lesbumi masuk dan menyebarkan semangat Sapta Wikrama pada kader muda IPNU IPPNU. Gus Aziz biasa di sapa ini, langsung membuka materi seni budaya sebagai rangkaian akhir Lakmud dengan kisah riwayatnya berkhidmah di Nahdlatul Ulama.

Hal ini adalah upaya dirinya untuk memberi tauladan, bahwa berorganisasi di NU musti total dan militan.

“Saya mengalami kongres itu lima kali, termasuk pada peralihan Putra dan Putri Nahdlatul Ulama ke Pelajar NU itu saya mengalami,” kisahnya mengawali materi seni budaya Lesbumi.

Dihadapan kurang lebih 32 peserta Lakmud IPNU IPPNU, Gus Aziz menceritakan kemunculan ide awal perubahan nama dari Putra Putri ke Pelajar NU itu berawal dari Kongres di Maros Maluku pada tahun 2001. Lebih dari itu, Gus Aziz menekankan peran IPNU IPPNU di masa ini sangat penting. Hal ini, menurut dirinya mempunyai kesamaan dengan saat Indonesia baru mendeklarasikan kemerdekaan di tahun 1945.

Indonesia masih sangat muda, dimasa itu perbedaan dan keinginan terbentuknya negara Islam juga besar. Dan itulah kenapa peran IPNU IPPNU sangat besar dalam menjaga nilai nilai pancasila dan keutuhan bangsa Indonesia.

Dengan pendekatan serta strategi budaya, nilai nilai luhur kebangsaan berpadu Sapta Wikrama terus digaungkan oleh Lesbumi Kabupaten Malang.

Nilai toleransi, akulturasi budaya menjadi materi Lakmud IPNU IPPNU Tajinan dengan spirit seni budaya. Ketua PC Lesbumi Kabupaten Malang juga memaparkan tentang strategi budaya untuk memurnikan seni budaya yang saat ini sudah mulai jauh dari spiritnya. Selain itu paparan tentang isu bahaya Radikalisme di masyarakat Malang Raya menjadi salah satu perhatian Lesbumi dan NU.

Sebagai kader Muda IPNU IPPNU harus bisa melihat tantangan ini, menyikapi serta bisa membendung gerakan gerakan intoleran di masyarakat. Sebagai pengetahuan kepada generasi muda NU khususnya IPNU IPPNU Tajinan, Gus Aziz yang pernah menjabat wakil ketua 1 PC IPNU Kabupaten Malang periode 2007-2009 ini juga memaparkan beberapa data kelompok-kelompok intoleran yang digerebek Densus 88 di Malang.

Strategi budaya menjadi satu upaya yang mudah di lakukan dalam memperkuat jiwa nasionalisme serta spirit Aswaja yang rahmatan lil’alamin. Peserta Lakmud IPNU IPPNU yang dihadiri perwakilan dari IPNU IPPNU Pakis, Jabung, Tajinan, Sumawe, dan lainya ini berlangsung sangat gayeng, seluruh peserta nampak antusias dalam menyimak seluruh materi yang disampaikan, sehingga muncul pertanyaan pertanyaan yang menjadikan materi seni budaya makin berwarna.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *