Berita:filesatu.co.id
Blitar – Pagi yang sangat cerah ini reporter filesatu melakukan perjalan menuju tempat wisata Kebun Kopi Karanganyar, bertempat di sisi selatan lereng gunung kelud nan sejuk menambah nikmatnya minuman kopi saat menemani wawancara kami dengan pemilik Destinasi yang tak lain penggagas Purnama Seruling penataran (PSP),minggu (09/08/2020).
Candi Penataran atau nama aslinya Candi Palah adalah sebuah gugusan Candi bersifat keagamaan Hindu Siwatis yang terletak di desa Penataran di wilayah Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, di situlah Purnama seruling Purnama biasa di pentaskan tepat saat malam bulan purnama, menambah sakralnya kegiatan tersebut.
Menurut keterangan H. Wima brahmatyo, S.Si., perjalanan PSP sangat panjang. hal ini dikarenakan harus mencari bentuk yang sesuai dengan kekinian tanpa meninggalkan budayanya, supaya pesan yang terkandung dalam kegiatan pentas kebudayaan ini sampai kepada masyarakat.
“Awalnya kami ingin sekali mengangkat kawasan wisata penataran di kenal secara nasional, momentnya tepat pada tahun 2010 Bapak Wapres Budiono hadir untuk peresmian Candi penataran sebagai land market pariwisata kabupaten Blitar.
”kami bertemu dengan seniman nasional Bang Reza, berdiskusi untuk menciptakan suatu event budaya. bang Re, saat itu sedang memainkan seruling, mengingatkan jaman dulu, meniup seruling di saat bulan purnama itu seolah-olah menyatukan diri dengan alam. Maka tepat tanggal 10 0ktober 2010 kita pentaskan pertama kali dengan nama Purnama Seribu Seruling.
”setelah evaluasi dengan sangat mendalam bulan berikutnya menjadi Purnama Seruling Penataran, hingga kini di kenal di seluruh negeri. “Bicara PSP pasti bicara Blitar”, ungkap Wima, seniman yang pernah menjabat Ketua Dewan kesenian Kabupaten Blitar.
Wima menambahkan,dengan mengusung jargon Panggung Persaudaraan dan Perdamaian Dunia, komposisi penyajian PSP di dalam penyajiannya menampilkan 2 sajian lokal, 1 sajian nasional, 1 sajian seniman internasional, dan di tutup dengan tari kolosal mengangkat tema budaya candi Penataran.
pesan penguatan dengan adanya event budaya ini, agar masyarakat mengetahui bahwa kita adalah keturunan dari leluhur yang di segani oleh masyarakat internasional.
“Dengan porsi terbesar tetap seniman lokal, tamu penyaji menyajikan seniman nasional dan internasional, dengan penutup mengangkat budaya peninggalan di candi penataran.
”pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa peninggalan leluhur kita ini adalah bukti sebuah moment kejayaan nusantara saat itu, majapahit itu populer bukan di lokal tapi juga di internasional, masak kita anak cucunya menjadi bermental kerdil.
”Rahasia sukses PSP ini bukan soal dana, tapi apa sih pesan yang kita buat, kalau bahasa manajemen produknya kayak apa sih, sehingga PSP punya roh dengan penghargaan dari gubernur sampai menteri, sehingga saya bisa melanglang buana ke Korea, Polandia dan Blitar juga mendapatkan penghargaan disana. Tentu semua itu tanpa dukungan masayarakat tidak akan terwujud”, ujar wima
Reporter : Anam