Filesatu.co.id, SAMPANG| SEORANG remaja perempuan berusia 17 tahun di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diduga menjadi korban tindak pencabulan. Ironisnya, hingga kini pelaku masih bebas dan belum diamankan oleh pihak kepolisian.
Peristiwa memilukan ini diduga terjadi pada Senin (28/07/2025) di Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Korban diduga dipaksa oleh pelaku yang baru dikenalnya.
Menurut keterangan salah satu anggota keluarga korban, peristiwa tersebut baru diketahui setelah korban pulang ke rumah dalam kondisi syok dan menangis. Setelah dibujuk dan ditenangkan, korban akhirnya menceritakan kejadian yang dialaminya.
“Kami sudah lapor ke polisi hari Rabu (30/7/2025) kemarin. Semoga pelakunya segera ditangkap. Kami khawatir pelaku berkeliaran dan melarikan diri dan suatu saat bisa melakukan hal yang sama ke korban lain,” ungkap salah satu keluarga korban saat ditemui, Kamis (31/7/2025) kemarin.
Didampingi keluarga, korban menceritakan kejadian itu bermula pada saat koban sedang berada dirumahnya. Kemudian, teman korban BL (Perempuan) datang bersama temannya BS (pria/Terlapor). Saat itu, BL mengajak korban ikut pergi bersamanya untuk menghadiri acara pengajian yang selanjutnya berangkat berboncengan tiga naik sepeda motor menuju ke arah utara.
Namun kata korban, tiba-tiba kendaraan yang ditumpanginya berhenti dipinggir jalan. Setelah itu, BL turun dari sepeda motor. Hingga selanjutnya korban dan BS berboncengan pergi meninggalkan BL untuk membeli sesuatu.
“Saya pergi ke arah utara Ketapang untuk beli-beli, setelah itu saya dibawa mampir kerumah temannya BS (pelaku) yang saya tidak tau namanya dan setelah itu kita berangkat lagi lewat jalan tembusan ke Ketapang Timur sampai tembus ke Pasar Lempong,” kata korban.
Setelah itu, dirinya menghubungi BL menanyakan keberadaannya. Selang beberapa saat, korban kembali diajak pergi ke arah Ketapang oleh BS. Namun, ditengah perjalanan dirinya kemudian bertemu BL yang sedang bersama temannya (FR). Lalu, korban diajak lagi oleh BL untuk membeli jajanan bersamaan pergi berempat di Ketapang.
Lebih lanjut korban menjelaskan, dirinya berempat naik dua sepeda motor berboncengan pergi lagi ke arah selatan dengan anggapan akan diantarkan pulang kerumahnya.
Namun miris, anggapan dan harapannya pupus ditengah jalan. Sebab bukan arah pulang yang ia tuju, melainkan berbelok arah ke Desa Gunung Rancak ke salah-satu rumah FR yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) dimana peristiwa memilukan itu terjadi.
“Anggapan Saya, sudah mau pulang tapi ternyata masih berbelok ke Gunung Rancak ke Rumah FR. Terus saya duduk bersama BL, kemudian datang lagi satu pria yang merupakan temannya FR. Lalu mereka memaksa Saya dan BL untuk melakukan pers*t*b*h*n. Yang melakukan kepada saya adalah BS sebanyak satu kali,” ungkapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Gama Rizaldi, mengatakan belum mendapatkan informasi perihal laporan tersebut lantaran dirinya masih berada diluar kota.
“Mohon waktu, Sabar mas ya. Ini soalnya saya telfon belum diangkat,” paparnya.***



