Puluhan Peternak Kambing Desa Pucanganom Ikuti Bimtek Pengolahan Pakan

Dalam rangka memenuhi ketersediaan pakan ternak di musim kemarau, dan upaya pemenuhan kebutuhan gizi ternak khususnya kambing agar mencapai produksi yang maksimal, Pemerintah Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun menggelar Bimbingan Pelatihan (Bimtek) Pengolahan Pakan Ternak. Bertempat di aula desa setempat, bimtek diselenggarakan, Kamis (23/11/2023).

Kegiatan Bimtek tersebut dihadiri oleh 22 warga Desa Pucanganom yang tergabung dalam 5 kelompok ternak di 5 dusun, Kades, Ketua BPD dan koordinator tim ketahanan pangan desa. Sementara untuk narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun.

Bacaan Lainnya

Dalam paparannya, Annas Khabibi selaku narasumber dari DKPP Kabupaten Madiun mengatakan di Desa Pucanganom sangat potensial dan mendukung diterapkan pembuatan pakan silase. Pasalnya, di daerah tersebut masih banyak petani jagung yang merupakan bahan baku utama terbaik untuk silase. Keuntungannya, silase bisa disimpan dalam kurun waktu yang cukup lama.

“Silase itu bisa disimpan sampai 6 bulan, bisa sampai setahun. Desa Pucanganom area tanaman jagung luas, banyak, sayang kalau dibakar. Selain jagung bisa juga dengan ketela pohon. Itu sudah mengandung bakteri asam laktat sendiri,” paparnya.

Sisi positif dari silase, lanjut Annas, sebagai cadangan pakan ternak saat memasuki kemarau. Ketika pakan melimpah, waktunya diolah (Silase), disimpan untuk antisipasi musim kemarau atau krisis pakan. Bahkan, silase saat ini juga memiliki jual sehingga ada peluang untuk mendongkrak perekonomian para peternak.

“Pasca panen jagung itukan bahan melimpah, disimpan, diawetkan. Bisa untuk cadangan pakan. Bahkan, dijual pun laku, per kilo silase kalau gak salah 1500 Rupiah. Kita disini fokusnya jagung, sebenarnya bisa pakai daun-daunan tambahan tapi harus dikeringkan dulu. Karena kadar air yang bisa dipakai itu 65%. Diatas angka itu, rawan bakteri dan pembusukan,” imbuhnya.

Masih lanjut Annas, rumus pemberian pakan ternak kambing, ada prosentasenya. Jika bobot kambing seberat 20 kilo, kebutuhan pakan perhari adalah 2 kilo, yakni 10% dari berat ternak tersebut.

Di tempat yang sama, Erfan Heri Cahyono selaku ketua BPD Pucanganom sangat mengapresiasi kinerja Pemerintah Desa atas terealisasinya program-program yang direncanakan. Pihaknya juga mengapresiasi semangat dan antusias para kelompok ternak yang hadir mengikuti bimtek pengolahan pakan. Ia berharap kegiatan yang diselenggarakan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya para peternak yang ada di Desa Pucanganom.

“Terima kasih kepada Pemerintah Desa yang mana pada hari ini dilaksanakan pelatihan bimbingan teknis terkait dengan ketahanan pangan di Desa Pucang Anom yaitu proses pembuatan pakan ternak. Sekali lagi kami atas nama Badan Permusyawaratan Desa yang mana tugas dari kami sebagai pengawasan yang ada di Pemerintahan Desa. Dengan terwujudnya dan terlaksana serta terealisasi, anggaran yang sudah dianggarkan ini mulai dari serap aspirasi, ditetapkan, dianggarkan. Ini benar-benar murni dari masyarakat. Kami harap tidak berhenti setelah realisasi kegiatan ini, namun ada tugas dan tanggung jawab dari tim, dimana tim ini nanti memantau kemudian kunjung lapang, memonitoring kepada kelompok ternak se-desa Pucanganom. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini benar-benar bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat,” terang Ervan.

Mewakili Kepala Desa, Zainul Musrofin yang juga sebagai aparatur desa berharap bimtek yang diselenggarakan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para kelompok ternak.

“Mudah-mudahan bimtek ini dapat bermanfaat bagi para peternak di desa Pucanganom. Ke depan, mudah-mudahan desa pucanganom semakin maju dengan segala potensinya,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *