Filesatu.co.id, Baturaja, OKU-Sumsel |Puluhan masyarakat OKU yang tergabung dalam aksi “Peran Serta Masyarakat” melakukan aksi penghadangan jalan dan memutar balikkan kendaraan angkutan batubara yang melintasi jalan umum di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Mobil-mobil dump truk pengangkut batubara tersebut terpaksa harus memutar balik saat dihadang masyarakat di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Bukan tanpa alasan lain, lantaran masyarakat sudah geram dengan pelanggaran yang dilakukan angkutan batubara tersebut. Mobil besar dengan tonase yang diduga melebihi muatan merajai jalanan dengan seenaknya melintasi di wilayah OKU baik pagi, siang apalagi malam yang membuat kemacetan jalan lintas di Kabupaten OKU di karenakan iring-iringan mobil angkutan batubara tersebut.
Malam ini sudah tiga hari dilakukan. Bahkan masyarakat mendirikan tenda untuk tidur di pinggir jalan menghadang kendaraan batubara yang lewat.
“Kita sudah muak dengan akibat yang ditimbulkan oleh angkutan batubara tersebut. Pertama pastinya OKU ini macet, padahal daerah ini hanya tempat perlintasan dan tidak ada pendapatan untuk OKU dari batubara ini. Belum lagi kecelakaan karena sopir batubara menganggap jalan negara ini milik mereka dan mereka berhak untuk nyopir ugal-ugalan,” kata Radius, salah satu Pimpinan Aksi, Minggu (06/08/23) malam.
Radius juga mengatakan, bahwa pengusaha batubara sudah tidak lagi peduli dengan hak-hak masyarakat pengguna jalan.
“Malam ini silakan lewat karena Kapolres datang dan berjanji akan memanggil pihak-pihak terkait untuk melakukan mediasi,” kata Radius.
Namun, Radius mengancam akan melakukan aksi lebih besar lagi jika apa yang dijanjikan Kapolres OKU tidak terealisasi.
“Kami akan melakukan aksi kembali jika janji mediasi dari Kapolres tidak terealisasi, dan kami tidak akan bertanggung jawab jika aksi selanjutnya akan berjalan anarkis untuk penyetopan mobil angkutan batubara,” tegas Radius.
Sementara itu, Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono mengatakan, pihaknya akan menindak lanjuti kejadian ini dengan memanggil pihak terkait agar menemukan jelan keluar.
“Ya, yang jelas kedepan kami bersama stakeholder terkait akan bersama-sama mencari solusi atas masalah ini,”
pungkasnya
Laporan: Anizar / Tim