Proses Pencarian Korban Mushola Al Khoziny Dikebut, Bupati Subandi Tinjau Langsung Lokasi

Tim SAR Gabungan Masih Terus Berjuang Tanpa Henti, Mengerahkan Tiga Alat Berat Yang Beroperasi Selama 24 Jam
Tim SAR Gabungan Masih Terus Berjuang Tanpa Henti, Mengerahkan Tiga Alat Berat Yang Beroperasi Selama 24 Jam

Filesatu.co.id, SIDOARJO | SUASANA duka masih menyelimuti Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Puing-puing beton yang berserakan menjadi saksi bisu ambruknya bangunan mushola yang baru selesai dicor. Hingga Minggu (5/10/2020/5) dini hari, tim SAR gabungan masih terus berjuang tanpa henti, mengerahkan tiga alat berat yang beroperasi selama 24 jam.

Satu breaker excavator digunakan untuk menghancurkan beton padat, sementara dua excavator lainnya mengangkat puing-puing bangunan untuk mencari para santri yang masih tertimbun.

Bacaan Lainnya

Memasuki hari ketujuh pencarian, sebanyak 28 korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan pada hari keenam, Sabtu (4/10/2025), 12 korban ditemukan meninggal, dengan temuan terakhir pada pukul 23.29 WIB.

Di tengah kesibukan tim SAR dan relawan, Bupati Sidoarjo H. Subandi hadir di lokasi. Ia tampak memantau langsung jalannya evakuasi bersama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing dan Dandim 0816 Letkol Czi Shobirin Setio Utomo.

“Kami berdoa agar proses evakuasi berjalan lancar, dan semoga jumlah korban tidak sebanyak data awal,” tutur Bupati Subandi dengan nada haru, di sela-sela peninjauan alat berat yang tengah mengangkat puing beton.

Hingga Minggu pukul 00.00 WIB, sebanyak 130 korban berhasil dievakuasi, terdiri dari 104 orang selamat dan 26 orang meninggal dunia. Dari jumlah korban meninggal tersebut, 21 masih belum teridentifikasi dan kini dalam proses identifikasi oleh tim DVI.

Meski kelelahan mulai terlihat di wajah para petugas, semangat kemanusiaan tetap menyala. Dukungan dari semua masyarakat, relawan, hingga jajaran pemerintah daerah menjadi energi bagi tim penyelamat untuk terus menggali dan mencari.

Suasana malam di lokasi tragedi terasa pilu, hanya diterangi lampu sorot alat berat dan doa yang terus dipanjatkan. Satu per satu korban yang ditemukan disambut isak tangis keluarga yang menunggu dengan penuh harap “Sebuah Potret Duka dan Keteguhan di Tengah Bencana” Hingga saat ini, tim SAR gabungan, TNI-Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat setempat terus bersinergi di lapangan.

Tinggalkan Balasan