Acara tersebut berlangsung pada Senin, 30 Juni 2025, di Kantor DPC PDI Perjuangan Karawang, dimulai pukul 09.00 WIB. Hadir dalam acara tersebut unsur Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar, mahasiswa dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), serta perwakilan organisasi kepemudaan dan masyarakat Karawang.
Dalam pemaparannya, Pipik menegaskan bahwa Perda ini bukan sekadar dokumen hukum, melainkan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah untuk memberikan ruang tumbuh dan kontribusi bagi pemuda. Ia menyatakan bahwa pemuda bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek utama yang harus didukung secara sistematis melalui pembinaan, pelatihan, penguatan kelembagaan, hingga ruang partisipasi aktif.
Kegiatan ini juga menjadi ruang dialog terbuka antara legislator dan generasi muda, dengan banyaknya aspirasi yang mengalir. Aspirasi tersebut meliputi kebutuhan pelatihan vokasi, dukungan untuk organisasi pemuda di tingkat desa, hingga harapan adanya sinergi berkelanjutan antara komunitas dan pemerintah.
Salah satu peserta, Rifky, mahasiswa Unsika, mengungkapkan harapannya agar regulasi ini benar-benar menyentuh kebutuhan riil pemuda di lapangan. Ia menyatakan bahwa banyak potensi pemuda Karawang yang belum tergali maksimal dan mereka membutuhkan akses, pelatihan, serta keberpihakan nyata.
Menanggapi hal tersebut, Pipik menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, terutama pemuda, dalam memastikan Perda ini tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi bisa diimplementasikan secara konkret. Ia menyimpulkan dengan menyatakan bahwa pemuda adalah “energi perubahan” dan Perda ini akan dikawal bersama agar benar-benar membawa dampak positif dan menciptakan ekosistem yang mendukung mereka menjadi pelopor pembangunan di Karawang dan Purwakarta.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pemahaman masyarakat terhadap regulasi kepemudaan meningkat, sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan generasi muda yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing
