Filesatu.co.id, Madiun | Proyek rehabilitasi jalan ruas Dagangan – Pesanggrahan mulai terlihat kerusakan. Tak hanya muncul keretakan, beberapa bagian turut mengelupas. Padahal, proyek tersebut baru hitungan bulan dikerjakan.
Saat dikonfirmasi, Kusairi selalu direktur CV Jati Kusuma mengaku keretakan yang muncul disebabkan cuaca yang panas. Sementara bagian yang terkelupas, diakuinya kurang kedalaman.
“Kedalaman kalau gak salah 20 kalau gak 15, yang ada batu itu, waktu dibego mesti nggrowak sebelahnya, aspal yang kalah. Akhirnya kemarin kita perbaiki dengan dicutting,” jawab Kusairi, Kamis (07/11/2024).
Mengenai kerusakan dan umur cor, lanjut Kusairi, disebabkan beberapa faktor. Mulai dari kontruksi pekerjaan dan kondisi tanah.
“Keretakan itu karena cuaca panas dan dilalui kendaraan. Yang jelas kondisi tanah juga berpengaruh, tanah gerak, tanah hitam dan lain-lain. Kalau cor diberi otot wiremesh, gak mungkin akan rusak,” imbuhnya.
Disinggung masa pemeliharaan, Kusairi menegaskan hanya 6 bulan. Padahal, pada draf syarat-syarat khusus kontrak (SSKK), masa pemeliharaan tertulis 365 hari kalender terhitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan.
Di sebelah barat, juga terdapat proyek dengan kerusakan yang hampir sama. Melansir dari LPSE Kabupaten Madiun 2023, paket rehabilitasi jalan ruas dagangan dengan pagu 1 miliar juga dimenangkan oleh CV Jati Kusuma dengan nilai penawaran Rp. 859 jutaan. Dikonfirmasi paket ini, Kusairi membenarkan bahwa CV nya yang kerjakan. Namun, Ia mengklaim paket tersebut digarap tahun 2022.
“Yang barat sudah lama, itu dua tahun lalu, tahun 2022,” elaknya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Madiun, Anang Tri Cahyono membenarkan adanya paket yang sama di tahun 2023. Saat ini, kedua paket tersebut (2023 dan 2024) masih dalam masa pemeliharaan. Segala bentuk kerusakan, tanggung jawab rekanan.
“Masih mas, sudah kita minta untuk dilakukan perbaikan,” jawab Anang.