Menumbuhkan Loyalitas Organisasi IPNU IPPNU Gelar Lakmud

Filesatu.co.id, Kabupaten Malang | Mempunyai kader yang handal, militan dan loyal  adalah impian semua organisasi, hal ini juga di inginkan oleh PAC IPNU IPPNU Tajinan, Kabupaten Malang. Demi menuju harapan itulah, selama tiga hari pengurus cabang IPNU IPPNU Tajinan menyelenggarakan Latihan Kader Muda (Lakmud). Acara ini diselenggarakan di Ponpes An Nur Tajinan, jl Raya barat pasar tajinan no. 28 kec. Tajinan, kab. Malang.(1-3 juli 2022).

Lakmud sendiri adalah pelatihan kaderisasi IPNU IPPNU dijenjang menengah, dan biasanya dilakukan untuk kader kader yang baru di lantik. Muhammad Ichwanul khirom, ketua IPNU Tajinan priode 2021-2023 mengatakan Lakmud kali ini adalah yang pertama di kepemimpinannya.

Bacaan Lainnya

“ini yang pertama di Tajinan, karena kepemimpinan dua priode yang lalu fokus di kaderisasi ” terang Khirom saat ditemui di sela kegiatan.

Khirom juga menuturkan bahwa di priode kepemimpinannya, jiwa loyal dan militansi kader perlu diperkuat dan ditumbuh kembangkan. Oleh karena itulah dirinya bersama pengurus IPPNU mengusung tema “Menanamkan Pola Fikir Out Of The Box Guna Mewujudkan IPNU IPPNU The Nex Level” pada Lakmud ini.

“saya harap dengan tema ini, nantinya para peserta berani menunjukkan potensinya dan tidak terpaku oleh senioritas. Ini loh aku dan mampu membuat kemajuan organisasi” ungkap Khirom.

Dengan moto “satu kader satu perubahan” Khirom berharap IPNU IPPNU Tajinan mampu menjawab problema masa ini, masa di mana perkembangan begitu cepat.

Panitia memberikan piagam Sertifikat pada pemateri

Sejalan dengan harapan Muhammad Ichwanul khirom, Ketua IPPNU Tajinan, Mila Iga Mawarni menyampaikan, bahwa Lakmud yang dilaksanakan selama 3 hari dengan menghadirkan narasumber dari tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama di Malang ini mampu memberi rasa percaya diri dan bangga menjadi kader NU kepada seluruh peserta.

“untuk materi Lakmud, hari Jumat itu ada materi IPNU IPPNU, ke NU an, tradisi amaliah, Aswaja” tutur Mila yang ditemani ketua IPNU.

Selain materi ke NU an, dalam Lakmud yang di ikuti 32 kader dari beberapa daerah, ini juga diisi dengan materi Cyber dan Internet, Perspektif Gender hingga Kebudayaan.

“materi  Pak Zulham Mubarok, lalu Pak Isa Ansori yang mengisi Komunikasi dan Kerjasama” lanjutnya.

Ditemui sesudahnya, Hikmah Bafaqih, M. Pd wakil ketua PW Maarif yang mengisi Lakmud dengan materi Analisis Gender mengatakan, sangat senang dengan antusias adik adik muda IPNU IPPNU yang mengikuti Lakmud.

Lebih lanjut Ning Hikmah mengatakan, dalam materi Perspektif Gender ini, dirinya menekankan pada peserta Lakmud pola relasi antara perempuan dan laki laki yang sama dan adil secara perspektif gender yang Islam Nahdliyah.

Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim ini juga menginginkan generasi IPNU IPPNU mampu melihat perspektif gender dalam hubungan membangun relasi serta mampu menyikapi budaya patriarki yang sampai hari ini masih ada.

Panitia Lakmud PAC IPNU IPPNU Tajinan

Di hari terakhir Lakmud, (minggu 3 Juli 2022) kegiatan selama 3 hari ini, materi Sosial Budaya menjadi penutupnya. Materi Lakmud Sosial Budaya dipercayakan kepada PC Lesbumi Kabupaten Malang. Dan materi ini langsung di bawakan oleh Ketua Abdul Aziz Syafii.

Gus Aziz biasa di sapa ini, dalam paparannya memberi materi pada peserta Lakmud seni budaya dari sisi Ke Islam an ini. Dimulai dari pengenalan prestasi dirinya berkhikmad di NU hingga menampilkan slide slide foto masjid demak.

Gus Aziz mengatakan bahwa seni tradisi saat ini perlu pemurnian karena banyak seni tradisi yang telah jauh dari marwahnya.

“seni tradisi dahulu sejalan dengan nilai keIslaman dan mengedepankan siar kebaiakan dan keindahan” paparnya.

Lebih lanjut dirinya juga mencontohkan gerak Lesbumi dalam mengenalkan seni tradisi dengan strategi-strategi kebudayaan. Salah satunya adalah memproduksi Udeng Malangan yang mana mempunyai filosofi sendiri serta dahulunya dipakai oleh Tumenggung Malang.

Paparan yang hampir satu jam ini pun, gus Aziz juga memaparkan benturan dan tantangan budaya yang oleh beberapa kalangan disebut sebagai hal hal negatif dan syirik serta bid ah. Dan harapannya, generasi Muda IPNU IPPNU bisa tahu dan memahami.

“hari ini PR Nahdlatul Ulama adalah memurnikan Kebudayaan itu, termasuk PR e wong Lesbumi, termasuk PR e wong IPNU IPPNU” pungkasnya yang di sambut gemuruh peserta.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *