Filesatu.co.id, Madiun | Bupati Madiun Ahmad dawami bersama Wabup Hari Wuryanto menghadiri Sakip Award 2023. Menariknya, dalam Sakip 2023 ini tak ada satupun organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendapat predikat C. Bertempat di Pendopo Muda Graha, acara tersebut digelar, Selasa malam (19/09/2023).
Turut hadir dalam acara, Sekda Madiun Tontro Pahlawanto, Asisten, Staf Ahli, seluruh Kepala OPD dan 15 Camat se-Kabupaten Madiun.
Selaku Inspektur Kabupaten Madiun, Joko Lelono menyampaikan Sakip Award 2023 ini sebagai bentuk apresiasi kinerja seluruh organisasi perangkat daerah yang ada di Pemkab Madiun.
“Sakip Award ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan apresiasi atas upaya peningkatan Pembangunan Daerah Kabupaten Madiun. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait implementasi bagi perangkat daerah menilai tingkat implementasi, meningkatkan akuntabilitas kinerja dan memberikan saran perbaikan serta memonitor tindakan sebagai rekomendasi dan evaluasi,” papar Joko.
Proses evaluasinya, lanjut Joko, sudah melalui tahapan panjang sejak Juli hingga Agustus. Dari 45 OPD yang ada di Pemkab Madiun, tak ada yang bernilai C.
“Evaluasi sakip dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 11 Agustus 2023 dengan total sample 45 perangkat daerah. Berdasarkan hasil panel ini, kategori A (memuaskan) dengan range nilai 80,01 sampai dengan 90,00 sebanyak 15 OPD. Kategori BBS (sangat baik) dengan range nilai 70,01 sampai 80,00 sebanyak 17 OPD, sedangkan kategori B (baik) dengan nilai 60,01 sampai 70,00 sebanyak 13 opd dan tidak ada yang C. Dengan komitmen untuk terus melakukan pendampingan secara maksimal, diharapkan untuk Sakip ke depan menjadi A semua,” imbuh Joko.
Sementara itu, Bupati Madiun Ahmad Dawami mengatakan Sakip Award yang digelar ini, tak lain adalah untuk memicu semangat kinerja seluruh OPD di lingkup Pemkab Madiun.
“Memang kalau dipacu seperti ini Insya Allah semuanya akan semangat, memang butuh niat bareng-bareng untuk berubah menjadi lebih baik,” papar Bupati.
“Poinnya itu, bagaimana tujuan utamanya, ini harus benar-benar diterjemahkan, diperkenalkan dalam perencanaan. Pengamalan perencanaan harus terkoneksi dan berintegrasi. Kalau sudah seperti itu, tiap OPD tinggal ambil bagian ambil bagian. Sebenarnya Sakip ini merupakan tuntutan, pembuktian bahwa kita itu sanggup menyelesaikan permasalahan. Tadi yang mendapat nilai A, dijaga. Yang belum wajib ditingkatkan. Dan Alhamdulillah tidak ada yang C,” pungkasnya.