Kapolda Jabar dampingi Pj Gubernur Bey Triadi Machmudin Cek Lokasi Longsor Di Kec. Cipongkor

Pj. Gubernur Jabar didampingi Kapolda saat diwawancarai awak media
Pj. Gubernur Jabar didampingi Kapolda saat diwawancarai awak media

Filesatu.co.id, BANDUNG BARAT | Pj. GUBERNUR Jawa Barat, dan Kapolda Jabar melakukan pengecekan lokasi Longsor di kmp Gintung Desa Cibenda Kec.Cipongkor Kab. Bandung Barat, Selasa 26 Maret 2024.

Kegiatan kunjungan tersebut dipimpin oleh Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin, S.E., M.T. yang didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K, M.Si, MM. Kunjungan ini diterima oleh Plh. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Annei Hermadianne Adnan, Kepala Station Geofisika Jawa Barat, DR. Teguh Rahayu, S.Kom,. M.M., Kepala Kantor SAR Bandung Hery Marantika, Danrem 062/Tn, Kolonel Arh. Rudi Ragil, S.P,. S.Sos., M.Si., Ketua DPRD Kab. Bandung Barat, Sdr. Rismanto, S.Pd., M.Sos., Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, S.H., S.I.K., M.H., CPHR., Dandim 0609/Cimahi, Letkol Arm Boby, S.I.P.

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungannya, Forkopimda Provinsi Jabar melakukan pengecekan langsung ke lokasi longsor dan memberikan arahan agar melaksanakan evakuasi dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi alam, selain lokasi longsor juga mengecek Dapur umum Tagana, Dapur umum Sat Brimob Posko Kesehatan juga Posko trauma healing yg semua berada di halaman SD Cibenda.

Faktor keamanan seluruh Personil yang melakukan evakuasi juga harus menjadi perhatian jangan sampai ada korban berikutnya.

Disamping itu agar seluruh Personil dan pihak-pihak terkait untuk tetap memperhatikan keselamatan Pribadi

Ucapan belasungkawa terhadap keluarga korban serta berharap semua korban yang masih tertimbun dapat segera ditemukan.

Bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Forkopimda Jabar terhadap korban bencana alam  longsor serta memberikan motivasi kepada seluruh personil yang melakukan evakuasi.

Bey Triadi Machmudin mengoordinasikan penanganan evakuasi dan pencarian korban bencana longsor di Desa Cibenda Cipongkor Bandung Barat, bersama Forkopimda Jabar, Forkopimda Bandung Barat, BNPB, Basarnas, BPBD dan para relawan.

Peristiwa bencana alam tanah longsor yang terjadi pada hari Senin dini hari tanggal 25 Maret 2024 pukul 00.30 Wib.

Hasil pendataan saat ini 30 unit rumah rusak berat, 2 unit Mushola dan 1 unit Madrasah. (Masih dalam Assessment), Warga yang terdampak sebanyak 142 KK – 527 Orang (jumlah tersebut masih Fluktuasi) dengan rincian Sbb:

Dewasa 342 orang, 187 Lelaki dan 155 Perempuan, Remaja (SMP & SMA) berjumlah 45 Orang, 30 Lelaki dan 15 Perempuan, Anak (SD) 28 Orang, 17 Lelaki dan 11 Perempuan, Balita 52 orang terdiri dari  35 Lelaki dan 17 Perempuan kemudian Lansia 60 orang terdiri 28 Lelaki  dan 32 Perempuan.

6 orang masih dilaporkan hilang, 4 orang telah di temukan namun masih belum dapat di Identifikasi.

Adapun identitas dari 10 korban yang dinyatakan hilang , yaitu:

  1. Encep Umur 65 Tahun,
  2. Aam Umur 55 Tahun,
  3. Aji Umur 2 Tahun,
  4. Lastri Umur 33 Tahun
  5. Nurlatifah Umur 8 Tahun,
  6. Diki Saputra Umur 4 Tahun,
  7. Eras Umur 60 Tahun,
  8. Opin Umur 45 Tahun,
  9. Dadi Umur 55 Tahun
  10. Nabila Destiani Umur 4 Tahun

Untuk Korban Luka Luka, sbb:

  1. Hilman umur 57 Tahun, patah tulang tangan Kanan dirawat RSHS.,
  2. Aida umur 59 Tahun sudah pulang
  3. Alan umur 41 Tahun sudah pulang

Sebanyak 33 orang mengalami luka ringan dan sedang dalam penanganan oleh Puskesmas Setempat.

Dalam kesempatan ini, Bey Triadi Machmudin meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya bermukim di zona rawan bencana longsor.

“Kepada Pemda Bandung Barat diminta untuk terus tegas dalam menindak pelanggaran tata ruang dan terus mengedukasi masyarakat tentang bahayanya bermukim di zona rawan longsor dan pentingnya menanam pohon berakar kuat di lahan-lahan curam,” kata Bey Triadi.

Kapolda Jabar mengajak masyarakat Jawa Barat untuk tetap waspada akan bencana pada musim penghujan ini.

“Mari warga Jawa Barat, kita terus waspada di bulan-bulan musim penghujan ini yang sering berpotensi membawa bencana banjir dan longsor,” tutupnya. ***

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *