Filesatu.co.id, Banyuwangi | PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember melakukan sejumlah langkah antisipatif terjadinya bencana hidrometeorologi yang dapat mengganggu perjalanan kereta api guna menjaga keselamatan penumpang.
Seperti diketahui, sejak awal November 2024, curah hujan di wilayah operasional Daop 9 Jember terus meningkat, terutama di wilayah seperti Kalibaru dan Glenmore, di Kabupaten Banyuwangi, Tanggul dan Kalisat, Kabupaten Jember.
Menurut keterangan Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, bahwa berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa daerah di wilayah Daop 9 mengalami curah hujan yang sangat tinggi, mencapai hingga 400 mm per hari.
“Dari data BMKG, beberapa daerah di Daop 9 seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, dan Probolinggo mengalami curah hujan cukup tinggi, yang berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor,” terang Cahyo pada Senin (18/11/2024).
Langkah antisipasi di Jalur Kereta Api dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya gangguan operasional akibat cuaca ekstrem. KAI Daop 9 Jember telah melakukan sejumlah upaya mitigasi.
Berikut langkah-langkah mitigasi yang dilakukan KAU Daop 9 Jember:
1. Normalisasi Sungai dan Drainase:
Pembersihan sampah dan sedimen di sekitar jalur kereta api dilakukan untuk mencegah genangan air.
2. Penguatan Infrastruktur Jalur:
Pembuatan talut, penahan konstruksi jalur, serta penguatan pondasi rel.
3. Pemangkasan Pohon Rawan Tumbang:
Penebangan pohon di sekitar jalur yang berisiko tumbang akibat angin kencang.
4. Peningkatan Pengawasan Jalur.
Menurut Cahyo, pemeriksaan rutin menggunakan Kendaraan Pemeriksa Jalur (KPJ) dan penempatan petugas di kabin masinis untuk memantau kondisi rel secara real-time.
“Selain itu kami juga menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di delapan lokasi strategis seperti Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, dan Stasiun Jember, guna mendukung penanganan darurat. AMUS yang disiapkan termasuk karung pasir, bantalan rel, dan peralatan perbaikan jalur,” jelasnya.
Cahyo menambahkan, peralatan dan Tim Siaga dikerahkan untuk memastikan operasional tetap aman. KAI Daop 9 juga telah menyiagakan peralatan berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) dan excavator, serta memobilisasi tim pemeliharaan jalur rel.
“Semua langkah ini diharapkan dapat meminimalkan risiko gangguan perjalanan kereta api di musim hujan,” tegsnya.
“Bisnis transportasi adalah bisnis keselamatan dan pelayanan. Kami berkomitmen memastikan perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman bagi masyarakat,” imbuh Cahyo Widiantoro
Dengan berbagai upaya antisipatif yang telah dilakukan, KAI Daop 9 Jember berharap dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api, terutama dalam mendukung konektivitas di tengah cuaca ekstrem. (Kur).