Filesatu.co.id, Jember | Jebolnya sabuk gunung Watangan desa Lojejer kecamatan Wuluhan Jember dikeluhkan banyak petani sekitar, mereka harus terkena dampaknya dan ironisnya kondisi tersebut sudah dua tahun lamanya belum ada penanganan serius dari pihak terkait.
Kondisi tersebut diperparah saat musim penghujan tiba, lahan milik sawah petani terendam sehingga hasil pertanianpun mengalami kerugian. Kamis (9/6/2022).
Salah seorang petani warga desa Lojejer kecamatan Wuluhan Masyuri mengatakan,” akibat jebolnya sabuk gunung Watangan sudah dua tahun yang lalu, saat musim curah hujam tinggi pasti terjadi jebolan kembali yang mengakibatkan hektaran lahan pertanian sangat berdampak.”katanya
Selain itu, kata Dia, jebolnya sabuk gunung Watangan selain dampak dari curah hujan yang tinggi juga diduga ssring dijadikan lintasan motor cross oleh beberapa komunitas sepeda motor Trail sehingga ekosistim alamnya menjadi labil,”ungkapnya.
Sementara Mantri Perhutani Grintingan RPH Wuluhan Wanto saat dihubungi Filesatu melalui WhatsApp mengatakan,”Sabuk gunung diwilayah gunung Watangan di tahun 2021 sudah ada perbaikan yang menggunakan alat berat,” katanya.
“Namun karena intensitas curah hujan yang tinggi dan musim hujan cukup panjang sehingga di salahsatu titik mengalami kerusakan,”ungkapnya.
“Dalam hal ini perlu adanya koordinasi dengan Dinas pengairan dan instansi instansi terkait untuk mengambil langkah langkah penanganan dan antisipasi terkait rusaknya sabuk gunung tersebut.”pungkasnya. ( Tog ).