Filesatu.co.id, Madiun |Akses jalan di Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun rusak parah. Aspal keras yang dibangun sejak tahun 2000an lalu, kini sudah banyak yang hancur, terkelupas, tergerus derasnya guyuran hujan setiap musim.
Kerusakan parah jalan utama di Desa Blimbing ini, sudah sering dikeluhan oleh masyarakat setempat. Baik itu yang berprofesi sebagai petani, guru maupun pedagang. Mobilitas terhambat, mereka harus extra hati-hati saat melintas di jalur tersebut. Selain batu tajam yang sudah ‘telanjang’ tak tertutup aspal, banyaknya lobang akibat gerusan air menjadi ancaman bagi pengguna jalan.
Eko, salah seorang warga setempat mengatakan rusaknya jalan di Desa Blimbing ini, sudah sejak 3-4 tahun yang lalu. Seingatnya, terakhir perbaikan oleh pemerintah kabupaten pun juga sudah cukup lama.
“Sudah lama mas kondisi jalan rusak seperti ini, seingat saya, sebelum tahun 2015 kalau gak salah ada perbaikan, setelah itu sudah gak ada perbaikan lagi sampai sekarang,” ujarnya kepada awak media, Senin (17/01/2022).
Masih menurut Eko, akses jalan di Desa Blimbing memang curam. Hal itu dikarenakan letak Desa Blimbing ini di bawah kaki gunung wilis. Medannya naik turun, sementara irigasi lingkungan pun juga tidak terlalu besar. Saat hujan deras, air yang seharusnya mengalir di selokan, sering meluber ke jalan. Lama kelamaan menggerus aspal yang sudah berusia puluhan tahun lamanya.
“Selokan kecil mas, tersumbat sedikit, air meluber ke jalan. Yang parah sih 2 jalur, jalan desa Blimbing-Ketandan kurang lebih 1 kilometer, jalur Blimbing-Tileng sekitar 2 kilometer. Kalau infonya, pihak desa sudah berkali-kali pengajuan perbaikan ke Kabupaten, tapi belum ada realisasi hingga saat ini, mungkin terkendala anggaran karena pandemi,” imbuhnya.
Dikarenakan sudah bertahun-tahun, bagi masyarakat setempat, kondisi jalan rusak ini sudah sangat tidak asing. Mana saja titik-titik lokasi yang berbahaya dan harus dihindari. Namun hal itu tidak berlaku bagi warga luar. Yudi, warga asal Magetan yang bermaksud mencari durian di Desa Blimbing ketiban apes saat lewat jalur tersebut. Akibat tidak paham medan, kendaraan roda dua yang ia naiki nyungsep di lobang jalan, mengakibatkan ban depan motornya bocor.
“Bocor mas, nyungsep di lobang jalan, baru kali ini kesini, gak tau kalau jalannya rusak parah,” tuturnya sambil ngos-ngos an.
Tak berselang lama, di lokasi lain seorang pengendara motor juga terlihat mendorong motornya. Bukan karena bocor, melainkan kehabisan bahan bakar.
“Habis pak bensinnya, toko penjual bensin dimana pak ya, sudah jauh mendorong belum ketemu juga,” ujarnya.
Masyarakat setempat berharap tahun 2022 ini ada perbaikan. Kerusakan infrastruktur di Desa Blimbing ini patut menjadi perhatian. Tak hanya perbaikan jalan, saluran irigasi lingkungan pun selayaknya dilakukan pelebaran sehingga mampu menampung debit air hujan yang mengalir dan tidak meluber ke jalan. Keduanya harus balance agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.