Filesatu.co.id, Malang |Pasokan sembilan bahan pokok di Kota malang dipastikan aman hingga awal perayaan tahun baru 2024.
Pj. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan dirinya telah mendatangi empat lokasi bersama perwakilan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yakni Pasar Besar, distributor di Jl Kyai Tamin, Gudang Bulog di Gadang, dan Fuel Terminal Pertamina Malang.
Hasil pemantauan yang dilakukan, stok kebutuhan pokok dan BBM di Kota Malang dipastikan aman dan harga terpantau dalam kondisi stabil. Beberapa komoditi yang sebelumnya mengalami kenaikan harga telah terpantau stabil harganya.
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Prokompim Kota Malang, saat Wahyu cek langsung di lokasi, ada beberapa komoditi yang harganya turun, seperti cabai rawit dan cabai merah. Begitu pula dengan bawang, gula, minyak goreng, beras dan beberapa komoditi yang lain terpantau tidak ada lonjakan.
“Meskipun harus tetap diantisipasi karena adanya kecenderungannya akan naik. Di Pasar Besar, kami langsung bertanya kepada pedagang di sana, terutama beberapa komoditi yang kemarin pada saat kami rapat TPID sedang naik. Namun saat kami bertanya langsung kali ini harga komoditi itu ternyata dalam kondisi yang stabil,” jelas Wahyu. Senin (25/12/2023).
Semua jenis beras di distributor tersedia, beras medium hingga premium memenuhi stok kebutuhan. Wahyu juga mengklaim stok tersedia dengan harga standar.
“Dari harga memang tidak ada kenaikan yang begitu tinggi dari distributor. Tidak ada kenaikan harga juga untuk kebutuhan pokok lain seperti gula, minyak goreng, semua harganya normal,” terangnya.
Wahyu juga mengatakan bahwa Pemkot Malang akan menggelar operasi pasar agar masyarakat bisa menjangkau harga Sembako.
Menurutnya, operasi pasar juga menjadi bagian dari upaya menurunkan angka inflasi.
“Kami beli dari Bulog, kami akan operasi pasar. Dengan pasar murah, kami akan berikan beras dari Bulog untuk menekan harga beras sebagai antisipasi kenaikan. Itu juga bagian dari program kerja TPID untuk menstabilkan beras termasuk komoditi yang lain,” ungkapnya.
Selama tiga bulan belakangan, laju inflasi Kota Malang mengalami kenaikan. Sesuai catatan BPS Kota Malang, inflasi bulanan terkerek sejak September sebesar 0,18 persen. Inflasi naik lagi pada Oktober menjadi 0,26 %, lalu November 0,40 %.
Meski demikian, Wahyu mengatakan laju inflasi tidak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, inflasi fluktuatif masih terkendali.
“Memang Nataru ada kecenderungan naik, tapi inflasi Kota Malang di bawah rata-rata Jatim, meskipun di atas nasional. Dibandingkan daerah lain, Kota Malang masih lebih baik,” pungkasnya. (Fit).