Gas Full, Pengerjaan Proyek Normalisasi Sungai 10 Hari Jelang Tahun 2025

Proyek normaisasi sungai di Prabumulih
Proyek normaisasi sungai di Prabumulih

Filesatu.co.id, PRABUMULIH | PENGERJAAN  proyek normalisasi Sungai kelekar saat ini di gass full, pasalnya 10 hari kedepan sudah memasuki tahun 2025. Itu artinya pelaksanaan pembangunan proyek tersebut ketika tidak dapat diselesaikan pada tahun ini akan menjadi sebuah pertanyaan

Namun pantauan di lapangan, dugaan proyek tersebut tidak akan selesai dibilang Desember ini, tentu saja makin kuat. Karena keberadaan normalisasi sungai dan pembangunan bantaran masih sangat banyak yang harus dilakukan, meskipun jumlah personil pekerja terus ditambah.

Bacaan Lainnya

Diketahui, Pada tahun 2024 Kota Prabumulih, Sumatera Selatan menganggarkan proyek normalisasi sungai, dengan 4 titik wilayah kecamatan Cambai, Kecamatan Prabumulih Timur, Kecamatan Prabumulih Selatan dan Kecamatan Prabumulih Barat,

Sungai yang melintasi 4 wilayah kecamatan Kota Prabumulih Sumatera Selatan itu, bernama sungai Kelekar, sungai yang dahulu pernah dinormalisasi oleh pemerintah kota Prabumulih, kini setelah sekian lama kembali di normalisasi lagi,

Tidak main-main demi kemakmuran masyarakat kota Prabumulih, Pemerintah Kota Prabumulih menganggarkan normalisasi dengan empat wilayah tersebut dengan puluhan milyar.

Proyek normalisasi dengan anggaran milyaran rupiah itu, nampak sudah berdiri kokoh, sebagian sudah di cor dan sebagian nampak masih kerangka yang siap dikerjakan,

Proyek dinas PUPR yang dikerjakan oleh CV Doin brother itu tepatnya berada di kecamatan prabumulih barat dengan anggaran 9,779,720,000,00.

Dengan anggaran yang cukup fantastik tersebut, Masyarakat khususnya wilayah Kecamatan Prabumulih Barat yang tinggal di bantaran sungai kelekar berharap agar sungai kelekar tersebut dapat menjadi Normal dan baik seperti dulu.

Hengky salah satu warga mengatakan sangat senang, dengan kegiatan pemerintah ini. Dia berharap semoga sungai kelekar dapat menjadi lebih indah lagi dan ikan sapu-sapunya bisa dimanfaatkan.

“Harapan kami, banjir tidak terjadi lagi, dan keberadaan sungai bisa kembali seperti dulu,”ujar Hengky. ***

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *