Filesatu.co.id, JEMBER | DINAS Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Sosialisasi Program Percepatan Penurunan Stunting melalui kegiatan sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana bersama Jurnalis Jember.Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bina Kencana DP3AKB jalan Jawa no 51 Sumbersari Jember.Kamis (04/04/2024).
Plt Kepala DP3AKB Kabupaten Jember Poerwahjoedi, SE dihadapan 43 jurnalis Jember baik dari Media Online, Cetak dan Media TV, mengajak Jurnalis Jember, berperan serta dalam menanggulangi beragam persoalan terkait dengan permasalahan Ibu dan Anak.
“Dalam menjalankan kewajibannya, diperlukan kebersamaan antar para pihak, termasuk peran serta media dengan demikian, maka kami harapkan akan mempercepat penanganan,” katanya
Poerwahjoedi yang juga selalu Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jember, menjelaskan stunting dapat dicegah dengan pemberian gizi dari protein hewani, tidak harus daging sapi atau ayam.
“Selain daging Sapi dan Ayam, Ikan dapat menjadi sumber gizi yang lebih baik karena mengandung DHA yang baik untuk perkembangan otak yang berpengaruh pada kecerdasan anak,” tuturnya
Poerwahjoedi mengingatkan, sesibuk-sibuknya orangtua bekerja agar jangan sampai mengabaikan soal mengurus anak. Karena membangun keluarga sangat penting. Termasuk kepada hal teknis bagaimana cara momong anak (parenting) dengan baik.
“Orangtua sebisa mungkin menghindari pertikaian suami istri, anak harus dibahagiakan.Bahwa dalam penanganan terdapat banyak hal, yang perlu diketahui masyarakat.” ungkapnya
Melalui media terang Plt Kepala DP3AKB, informasi dan edukasi kepada masyarakat akan lebih cepat sampai. Termasuk, dalam menangani tindak kekerasan terhadap Ibu dan Anak, menurut Poerwahjoedi diperlukan penanganan yang lebih serius.
“Media dapat mengambil peran dalam melakukan perlindungan terhadap korban,” pungkasnya.
Sementara Kabid Perlindungan Anak DP3AKB Kabupaten Jember Joko Sutriswanto menyampaikan DP3AKB Jember Bentuk Forum Anak “Jangan sampai ada anak menggendong anak”. Kabupaten Jember telah mentargetkan sebagai Kabupaten layak anak.
“Untuk itu kami sudah membantuk 206 Forum Anak, dari 248 Desa dan Kelurahan se Kabupaten Jember,” ujarnya
Forum Anak itu, selain ditingkat Kabupaten kata Joko juga dibentuk ditingkat kecamatan. Yang bertujuan agar menjadi fasilitator, baik ditingkat desa maupun tingkat kabupaten, sehingga hak anak dapat terpenuhi.
“Forum ini akan berfungsi untuk mengajak anak melakukan edukasi kepada anak anak lainnya, dengan demikian maka diharapkan akan mempercepat penanganan masalah,” ujarnya.
Selain kekerasan terhadap ibu dan anak, kata Joko, juga masih terjadi pernikahan dini, yang merupakan salah satu penyebab terjadinya stunting. Angka pernikahan dini di kabupaten Jember pada tahun 2024, mencapai 1294 orang.
“Angka ini masih tertinggi di Jawa Timur,” ujarnya.
Dikatakan Joko, Untuk itu berbagai langkah sudah dilakukan DP3AKB Jember, diantaranya dengan mengadakan MOU bersama pengadilan agama.
“Diantaranya, Pengadilan Agama memberikan data pernikahan, termasuk mereka yang mengajukan dispensasi nikah,” ujarnya.
Penyebab pernikahan dini menurut Joko, diantaranya budaya, ekonomi, pendidikan, dan hamil diluar nikah
“Untuk mengantisipasinya, salah satu nya, ada pusat informasi dan konseling remaja, berbasis masyarakat dan sekolah,” ujarnya.
Jika terdapat korban kekerasan terhadap ibu dan anak, kata Joko maka ditangani di UPTD PPA,
“Jika perlu harus menginap, disediakan penginapan secara gratis,” katanya.
Kabid KBKS, Diana menyampaikan bahwa Bidang KBKS adalah Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dimana pada bidang ini mempunyai tugas untuk melayani Masyarakat Kabupaten Jember dalam hal Pelayanan Keluarga Berencana baik untuk pelayanan KB baru ataupun pelayanan KB aktif.Bidang yang ditanganinya bertujuan untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang (PTS) sesuai dengan Program Keluarga Berencana Nasional.
“Selain dengan mendistribusikan alat kontrasepsi kepada mitra, melayani kontrasepsi di faskes mitra, kami juga punya Program baru, yakni pembelian dan pelayanan kontrasepsi di rumah sakit,” paparnya.
DP3AKB Kabupaten Jember, kata Diana memberikan Layanan Kontrasepsi secara reguler, bekerjasama dengan RSD dr Soebandi dalam seminggu sekali.
“Kami memberikan kemudahan kepada masyarakat, yang ingin mendapatkan kontrasepsi steril. Sebelumnya, dilakukan skrining, untuk memastikan layak atau tidak, selanjutnya menginap di RSD dr Soebandi, untuk menjalani tindakan berikutnya,” katanya.
Selain itu, kata Diana, DP3AKB Kabupaten Jember juga bertanggung jawab, untuk mendorong tumbuhnya kesejahteraan masyarakat, terutama peserta akseptor KB, dengan memberdayakan Poktan KB.
“Untuk kami, mengajak peran serta Jurnalis, dalam mencapai akselerasi penanganan permasalahan yang kami hadapi,” tutupnya. ***