Filesatu.co.id | Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto meninjau beberapa proyek fisik di wilayah Dolopo dan Geger. Di RSUD Dolopo, beberapa catatan evaluasi diberikan Wabup terhadap kontraktor pelaksana, Jumat (11/11/2022).
Evaluasi yang diberikan wabup yakni terkait percepatan pekerjaan. Pasalnya, kontrak proyek miliaran di RSUD Dolopo ini berakhir pada pertengahan bulan Desember mendatang. Sementara, progres saat ini baru mencapai 55 persen.
Didampingi Direktur RSUD Dolopo, dr Purnomo Hadi serta dinas terkait, Wabup melakukan pengecekan terhadap progres pembangunan RSUD Dolopo diantaranya pembangunan gedung bersalin, gedung rawat inap bedah dan orthopedi, gedung rawat inap anak, gedung rawat inap penyakit dalam, pembangunan doorloop dan pagar rumah sakit. Pihaknya menekankan pelaksanaan proyek RSUD Dolopo selesaikan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas baik.
“Progres di rumah sakit sudah 55 persen, kami berharap sesuai schedule. Karena kalau tidak selesai ada pinaltinya, waktunya terbatas saya minta pelaksana bisa menambah jam kerja maupun tenaganya,” ungkapnya.
Tak hanya tentang schedule, lanjut Wabup, pekerjaan yang diminta selesai tepat waktu dengan tidak mengesampingkan kualitas. Karena gedung rumah sakit nantinya bakal digunakan untuk kenyamanan pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan nyawa, sehingga tidak boleh dikerjakan dengan asal selesai.
“Saya minta sesuai schedule, namun kualitas tetap terjaga, karena pekerjaan yang utama termasuk pondasi, cor sudah selesai, hal-hal yang bisa dikebut siang maupun malam hari bisa dikerjakan,” tuturnya.
Wabup mewanti-wanti, proyek yang tidak selesai sesuai masa kontrak, rekanan terkena sanksi denda satu permil dari nilai kontrak per harinya.
“Saya sampaikan tujuan kerja itu cari untung bukan malah buntung. Pinaltinya berat, satu permil per satu hari dari nilai kontrak 6,8 miliar berarti satu harinya 6,8 juta, kalau dua hari, tiga hari, seminggu sudah berapa, mau untung malah buntung,” tegasnya.
Selain peninjauan proyek pembangunan RSUD Dolopo, rombongan Wabup juga meninjau progres rehab kantor eks Disperindag yang sudah 80 persen, peningkatan SPAM jaringan perpipaan Desa Jogodayuh, Desa Klorogan, Desa Banaran yang sudah selesai digarap dan rehabilitasi jalan serta rekontruksi peningkatan kapasitas struktur jalan Slambur Segulung.
“Untuk pembangunan Pamsimas diharapkan bisa mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat, ini supaya penekanan angka stunting bisa segera terselesaikan, karena penyebab stunting tidak hanya makanan dan gen tapi ketersediaan air sehat juga penting,” tandasnya.