Dikepung Wabah PMK, Pemkab Madiun Gerak Cepat Vaksinasi Ternak Sapi

Filesatu.co.id, Madiun | Kabupaten Madiun merupakan salah daerah terkepung oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Berdasarkan data dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Madiun adalah terendah kedua se-Jatim. Namun secara secara demografi, kampung pesilat ini dikelilingi oleh daerah dengan penyebaran yang cukup tinggi, yakni Magetan, Ponorogo dan Ngawi.

Mendapat kuota ribuan dosis, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan langsung sprint, gerak cepat merealisasikan vaksinasi terhadap sapi ternak. Tak lain, vaksinasi tersebut bertujuan untuk meminimalisir paparan wabah PMK. Kepada awak media, dikatakan Bagus Sri Yulianta, Kabid Peternakan Kabupaten Madiun di salah satu lokasi vaksinasi, Desa Kresek Kecamatan Wungu.

Bacaan Lainnya

“Madiun mendapat kuota 2200 dosis, selama 3 hari kita ngebut vaksinasi di 3 Kecamatan, Wungu, Kebonsari dan Saradan,” terang Bagus, Senin (27/06/2022).

Lanjut Bagus, hewan ternak yang divaksin hari ini, akan revaksinasi dengan durasi selang waktu 4 minggu (1 bulan). Namun, pihaknya menegaskan jika ternak yang disasar vaksinasi bukanlah ternak calon qurban.

“Jarak 4 minggu lagi, akan revaksinasi terhadap sapi yang sama dan tempat yang sama, untuk targetnya adalah sapi perah dan sapi potong yang bukan calon Qurban, khusus untuk sapi qurban nanti akan dijadwalkan pemeriksaan secepatnya,” imbuh Bagus.

Penyebaran wabah PMK di wilayah Jatim cukup cepat. Dilansir dari data Dinas Peternakan Provinsi Jatim per tanggal 26 Juni, daerah terendah paparan PMK ada di Kota Mojokerto dengan 2 kasus. Disusul Kabupaten Madiun yang berada di urutan kedua terendah, yakni 28 kasus. Sementara daerah tetangga yang mengapit Kabupaten Madiun, cukup ekstrim. Magetan 2.268 kasus, Ngawi 476 kasus, dan Ponorogo sebanyak 7.972 kasus.

Penulis: Anwar/F1

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *