Debat Pilkada Prabumulih 2024: Pilihan Ada di Tangan Masyarakat, KPU Fasilitasi Penilaian Paslon

Debat Publik Perdana Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih
Debat Publik Perdana Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih

Filesatu.co.id, PRABUMULIH | AJANG debat kandidat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Prabumulih 2024 resmi digelar pada Minggu, 27 Oktober 2024, bertempat di Ballroom Hotel South Sumatera. Diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Prabumulih, debat ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk memahami visi, misi, dan program kerja dari para pasangan calon (paslon). Ketua KPU Prabumulih, Marta Dinata SST, menyatakan bahwa debat publik ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang rencana pembangunan yang ditawarkan masing-masing kandidat.

Dalam sambutannya, Marta menekankan pentingnya debat publik sebagai sarana bagi masyarakat untuk menilai langsung kualitas serta kemampuan para calon pemimpin.

Bacaan Lainnya

“Debat ini diadakan agar masyarakat Prabumulih mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai visi, misi, dan program kerja setiap paslon. Kami di KPU berkewajiban memberikan ruang agar masyarakat dapat melihat dan mendengar langsung,” ujar Marta.

Melalui proses debat ini, lanjutnya, masyarakat diharapkan dapat memilih pemimpin yang paling tepat untuk kemajuan kota Prabumulih.

Kegiatan debat ini berlangsung dengan antusiasme tinggi, diikuti oleh tiga paslon yang bersaing ketat dalam memperebutkan simpati warga.

Paslon nomor urut 1, Arlan dan Franky yang diusung dengan slogan “Prabumulih MAS 2029,” paslon nomor urut 2, Fikri dan Syamdakir dengan slogan “Ber-FIKIR,” serta paslon nomor urut 3, Ngesti dan Amin yang membawa slogan “Prabumulih Prima Berkualitas Berkelanjutan.”

Setiap paslon berkesempatan untuk memaparkan rencana strategis mereka dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga pemberdayaan masyarakat.

Pada sesi pertama, paslon Arlan dan Franky memulai pemaparan mereka dengan program-program andalan yang mereka tawarkan. Paslon nomor urut 1 ini membahas berbagai rencana yang fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Prabumulih.

“Kami akan memperjuangkan pendidikan gratis, memperbaiki infrastruktur jalan, dan memberikan bantuan bibit sawit serta karet kepada petani setempat,” terang Arlan.

Selain itu, mereka juga berjanji membuka lahan pertanian gratis bagi warga yang membutuhkan, serta memperkuat sektor agribisnis lokal untuk mendorong kemandirian ekonomi. Dengan nada optimis, Arlan mengajak masyarakat untuk memilih mereka pada 27 November 2024 agar visi mereka untuk “Prabumulih MAS 2029” bisa terwujud.

Paslon kedua, Fikri dan Syamdakir, menyampaikan gagasan-gagasan mereka yang juga berfokus pada kesejahteraan masyarakat.

“Program kami lahir dari apa yang kami lihat dan rasakan di tengah masyarakat. Banyak hal yang perlu diperbaiki, dan kami ingin membawa perubahan yang nyata,” ujar Fikri.

Program unggulan mereka mencakup pemberantasan pungutan liar di sekolah-sekolah, peningkatan layanan publik, dan pembukaan peluang investasi di Prabumulih. Paslon ini berkomitmen untuk menghapus praktik pungutan liar, mendatangkan investor untuk membuka lapangan kerja baru, serta membangun infrastruktur yang lebih baik dan memadai.

“Kami ingin setiap warga merasakan dampak positif dari kebijakan kami, mulai dari pendidikan hingga kesehatan,” tambah Syamdakir.

Paslon ketiga, Ngesti dan Amin, mengusung visi “Prabumulih Prima Berkualitas Berkelanjutan.” Sebagai mantan Wali Kota Prabumulih selama dua periode, Ngesti mengklaim bahwa mereka akan melanjutkan program-program yang telah terbukti sukses.

Mereka menekankan pentingnya kesinambungan pembangunan yang sudah berjalan baik dan menambahkan inovasi baru untuk menyejahterakan warga.

“Kami ingin melanjutkan Prabumulih yang berkualitas dengan program-program berkelanjutan. Kami menambah inovasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagai prioritas utama,” ujar Ngesti.

Ketiga paslon menunjukkan semangat kompetitif yang tinggi, saling menyajikan visi yang kuat dan program yang realistis bagi kemajuan Prabumulih. Masing-masing paslon menyoroti isu-isu yang menjadi perhatian publik, seperti perbaikan kualitas pendidikan, pembangunan infrastruktur, serta pembenahan sektor ekonomi.

Arlan dan Franky menonjol dengan gagasan tentang kemandirian ekonomi berbasis agrikultur; Fikri dan Syamdakir mengedepankan reformasi pelayanan publik dan kemudahan investasi; sementara Ngesti dan Amin percaya bahwa kesinambungan pembangunan yang berbasis inovasi sosial akan membawa Prabumulih ke level yang lebih baik.

Dalam proses debat ini, Marta Dinata menyatakan harapannya agar debat dapat berjalan lancar dan damai.

“Kami berharap debat ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat, agar mereka bisa menilai mana paslon yang paling sesuai dengan harapan mereka untuk Prabumulih,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tugas KPU adalah menyediakan forum yang transparan dan adil bagi setiap paslon, sehingga setiap warga memiliki akses yang setara dalam memahami rencana kerja kandidat.

“Dari debat ini, biarkan masyarakat yang menilai dan menentukan pilihan mereka,” tambahnya.

Debat ini juga disiarkan secara langsung melalui berbagai platform media sosial, sehingga dapat diakses lebih luas oleh masyarakat yang tidak hadir langsung di lokasi.

Hal ini sebagai bentuk komitmen KPU untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi mereka yang ingin terlibat dalam proses demokrasi namun terhalang oleh jarak atau kesibukan.

Masyarakat Prabumulih yang hadir tampak antusias mendengarkan setiap paslon memaparkan program mereka. Satu per satu pemilih mempertimbangkan pilihan mereka berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh para paslon dalam debat ini.

Bagi sebagian masyarakat, ajang debat ini adalah kesempatan untuk mendalami kualitas dan ketulusan para calon dalam membawa perubahan positif bagi Prabumulih.

Setelah debat berlangsung, beberapa warga yang ditemui mengungkapkan pendapatnya tentang paslon yang bertanding.

“Senang rasanya melihat mereka adu gagasan. Dari sini saya bisa lebih yakin dalam menentukan pilihan,” ujar seorang warga.

Ajang ini pun diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 27 November mendatang, sesuai dengan upaya KPU dalam meningkatkan kualitas demokrasi lokal di Prabumulih.

Ketua KPU, Marta, mengakhiri acara dengan kembali mengajak seluruh warga untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana.

“Pilihlah berdasarkan penilaian Anda dari apa yang Anda lihat dan dengar. Ini adalah kesempatan untuk menentukan masa depan Prabumulih yang lebih baik,” tutup Marta.

Dengan rangkaian acara debat yang sukses, diharapkan masyarakat Prabumulih bisa membuat keputusan terbaik demi kesejahteraan dan kemajuan bersama.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *