FILESATU.CO.ID (Denpasar-Bali) – Pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir selama setahun dan telah menimbulkan dampak kehidupan termasuk perekonomian masyarakat di Provinsi Bali yang sebagian besar bergantung pada sektor pariwisata.
“Saat ini pariwisata di Bali terasa mati suri akibat terjadinya Pandemi Covid-19, sementara pemenuhan kebutuhan hidup harus tetap tersedia,” kata Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., Jumat (05/02/2021) di Denpasar.
- Baca Lainnya :
- Pemilik Air Minum Jimbarwana Beri Tanggapan Terkait Isu Hoax di Fb
- Wujudkan Prokes, Kodim Gianyar Pasang Wastafel Ditempat Ibadah
Dengan adanya situasi tersebut tutur Komandan Korem, sektor pertanian dapat menjadi solusi dalam menghadapi kondisi yang terjadi di Bali seperti saat ini.
“Pertanian masih bisa menjadi harapan bagi kita untuk dapat diolah dengan baik sehingga bisa menghasilkan kebutuhan pangan bagi masyarakat,” ucapnya usai penandatanganan nota kesepahaman antara Perusahaan Daerah (Perusda) Provinsi Bali Unit Sangiang dengan Korem 163/Wira Satya.
Dijelaskan, lahan milik Perusda nantinya akan ditanami berbagai pohon termasuk tanaman porang. Porang sendiri merupakan tanaman umbi yang dapat diolah menjadi tepung dan komoditi lainnya.
“Kenapa harus porang, karena porang merupakan hal yang baru dan saat ini sedang trend, sesuatu yang baru tentunya akan mengundang orang tertarik untuk ikut,” tutur Danrem.
Sementara Kepala Perusda Provinsi Bali Unit Sangiang, Jembrana Gusti Darmayasa mengatakan, dari 32 hektar lahan milik Perusda, 2 hektar dikerjasamakan dengan Korem 163/Wira Satya.
“Pasar porang sudah ada, hanya saja saat ini kendalanya yakni pengadaan bibit porang, kalaupun ada, harganya lumayan mahal,” ucapnya.
Laporan : Lilik.
(Kapenrem)