Filesatu.co.id, SAMPANG | PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) pada tahun 2025 mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,1 miliar untuk pembangunan empat Puskesmas Pembantu (Pustu).
Berdasarkan data yang dihimpun, dana tersebut terbagi ke dalam empat paket proyek dengan nilai kontrak berbeda. Pustu Desa Rabasan dikerjakan CV Karya Kejora senilai Rp735.161.615, Pustu Desa Gersempal oleh CV Putra Amin senilai Rp783.402.107, Pustu Desa Sogiyan oleh CV Permadani Indah senilai Rp782.447.143, serta Pustu Desa Taddan oleh CV Citra Aksi Argo senilai Rp783.717.806.
Meski pekerjaan sudah dimulai, para kontraktor mengaku kesulitan menjalankan proyek karena uang muka belum cair. Kondisi ini membuat sejumlah rekanan terpaksa berhutang ke toko material, namun tetap kesulitan membayar tenaga kerja.
“Kami kebingungan. Kalau material masih bisa ngutang ke toko bangunan, tapi ongkos tukang harus dibayar tepat waktu. Kalau telat, bisa ramai,” keluh salah satu kontraktor, Minggu (17/8/2025) kemarin.
Situasi ini dikhawatirkan berdampak pada progres pembangunan, mengingat tidak semua kontraktor memiliki modal cukup untuk menutup biaya operasional awal.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes KB Sampang, Nurul Sarifah, membenarkan bahwa uang muka proyek memang belum cair.
“Masih proses pengajuan. Kemarin berkas sudah ditandatangani Bupati, tinggal penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM),” jelasnya.
Nurul menambahkan, pencairan uang muka proyek konstruksi bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 25 persen dari nilai kontrak. Rekanan wajib memenuhi sejumlah persyaratan administrasi, seperti kontrak kerja, surat permohonan pencairan, serta pernyataan kesanggupan menyelesaikan proyek.
“Tidak ada kendala, hanya menunggu proses. Insyaallah besok (Selasa, 19 Agustus 2025) sudah bisa mulai diproses,” pungkasnya. ***



