Filesatu.co.id – Menekan risiko stroke sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan, asalkan masyarakat memiliki niat dan kesadaran yang cukup tinggi untuk mencegah hal tersebut. Kuncinya hanya penerapan gaya hidup sehat dan meminimalisir tingkat stres.
“Intinya jaga saraf dan otak dengan pola hidup yang bagus,” kata dr Ricky Gusanto Kurniawan SpS , dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) saat ditemui di Kawasan Plaza Barat GBK, Minggu (30/10/2022).
Stroke adalah penyakit kardiovaskular yang menyerang fungsi otak akibat sumbatan di pembuluh darah. Bila sumbatan tersebut pecah, dampaknya akan sangat fatal untuk sistem motorik dan kognitif pengidapnya. Penyakit ini tak hanya menyerang usia tua, tetapi juga usia muda.
Adapun pemicu terbanyak stroke adalah merokok. dr Ricky menyarankan untuk sebisa mungkin hentikan kebiasaan tersebut. Seperti diketahui, rokok tidak hanya merusak otak dan jantung, tetapi juga paru-paru dan fungsi organ vital lainnya.
Selain itu, tindakan preventif yang sangat mendasar bagi dr Ricky adalah pola hidup sehat. Sebab dari situ, kita dapat mencegah segala penyakit yang memicu stroke, seperti hipertensi dan diabetes.
“Preventifnya itu berawal dari diri kita sendiri. Kita merubah pola hidup kita, perilaku sehat, nggak boleh stres, istirahat cukup, dan olahraga teratur guna menghilangkan kemungkinan2 tadi. Apalagi kalau punya risiko faktor keturunan,” tegasnya.
Tidak perlu olahraga yang muluk-muluk. Aktivitas fisik ini bisa dimulai dari jalan santai atau senam selama kurang lebih 45 menit.
Sebagai bentuk penyuluhan, ia meminta para media dan teman-teman sejawatnya untuk mengampanyekan perilaku hidup sehat sedari dini agar tidak lagi kasus kenaikan stroke dan masyarakat Indonesia punya gaya hidup yang efektif.
“Ya itulah tugas kita bersama-sama, baik dari medis maupun media, tidak boleh berhenti sedikit pun untuk mengobarkan informasi tentang budaya hidup sehat. Karena nantinya, budaya kita juga ikut berubah ke arah yang lebih baik,” pesannya.
Dilansir dari:detikhealth