Filesatu.co.id, Banyuwangi | Sepertinya masyarakat dan beberapa tokoh pemuda desa Tegalrejo terus menggunjingkan adanya program Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tegalrejo tahun 2018 yang menurutnya program tersebut masih belum ada kejelasan bagaimana prosesnya dan bentuk usahanya dari pengurus Bumdes yang lama juga dari pihak pemeritah desa Tegalrejo kecamatan Tegalsari.
Konon, pengurus Bumdes yang sempat mengelola usahanya dari Dana Desa sebesear 60 juta rupiah di tahun 2018, namun entah bagaimana tidak jadi dilanjutkan tanpa diketahui penyebab pastinya.
Ironisnya, kurunnya waktu bentuk usahanya justru terhenti diduga tanpa ada laporan pertanggung jawabanya dari pengurus Bumdes kepada pemerintah desa Tegalrejo.
Sedangkan pihak Pemerintah desa penyampaian informasi terhadap masyarkat kurang, sehingga masyarakat banyak yang tidak memahami bahkan masih belum mendapat penjelasan secara berkala, akibatnya banyak masyarakat yang menuai tenggapan beragam dari sisi negatif bahkan banyak mmenduga kegiatan Bumdes Tegalrejo tahun 2018 fiktif.
Demikian disampaikan, Yadi selaku tokoh pemuda dari Forum Pemuda Tegalrejo ( Formuda) saat ditemui filesatu.co.id pada Rabu (23/3/2022) di kediamannya desa Tegalrejo kecamatan Tegalsari.
Menurutnya, usaha Bumdes Tegalrejo jika pernah ada bentuk usahanya apa dan seperti apa?, semestinya baik dari pengurus yang lama atau Pemerintahan desa bisa menjelaskan secara berkala terhadap masyarakat.
”Semua masyarakat tidak terkeculi itu boleh tau dana dan peruntukanya, Bumdes 2018 katanya bentuk usahanya jenis tanam Porang, la ini kalau itu benar sudah dilakukan penanamannya sudah memanennya karena sudah 4 tahun berjalan, sampai sekarang masyarakat belum pernah tau, ” cerita Yadii menggebu gebu.
Bahkan pengurusnya, kata Yadi, Pergantian pengururus pun justru sudah dilakukan itupun prosesnya juga tidak melibatkan para tokoh prmuda desa Tegalrejo.
”Belajar dari kejadian ini, maka saya selaku tokoh dan pembina dari pemuda Tegalrejo segera rembuk bersama yang bertujuan baik demi kemajuan desa tercinta Tegalrejo ini,” tambahnya.
Disinggung apakah pihak pengurus lama pernah menjelaskan terkait usaha dan dana yang dipakai, Yadi mengatakan, “saya juga pernah dengar kalau usahanya memang tidak jalan, dan Dana sebagian sudah di kembalikan pada pihak pemerintah desa, entah berapa kami pun tidak tahu, untuk itu dalam waktu dekat ini kami segera rembuk bersama para tokoh pemuda,” pungkas Yadi menegaskan.
Sementara hingga berita ini diterbitkan media ini belum mendapat komfirmasi dari pemerintah desa maupun pengurus lama BUMDES Tegalrejo. (Muh/red).