Filesatu.co.id, BANYUWANGI | KABUPATEN Banyuwangi jadi tuan rumah olimpiade matematika dan sains tingkat Asia, Asian Science & Mathematics Olympiad For Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke-14, yang diikuti oleh 136 peserta yang berasal dari berbagai negara di Asia.
Pembukaan olimpade berlangsung di Hotel El Royale, Banyuwangi pada Selasa (12/11/2024) malam. Sebanyak 12 pelajar dari Banyuwangi bersama 124 peserta lainya yang berasal 10 negara di Asia, mengikuti kegiatan ini.
10 negara tersebut antara lain, Indonesia, Malaysia, Filipina, Tajikistan, Pakistan, Thailand, Hongkong, Taiwan, Vietnam dan Saudi Arabia.
“Total ada 12 orang peserta dari Banyuwangi yang tergabung dalam tim nasional di olimpiade ini. Kami yakin siswa Banyuwangi bersama dengan tim nasional akan bisa bersaing dengan peserta dari negara-negara lainnya,” kata Presiden ASMOPSS, Munasprianto Ramli.
Munasprianto menambahkan, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Banyuwangi sebagai tuan rumah, pada olimpiade ini selain Felicia Dahayu, delapan siswa-siswi Banyuwangi juga diberi kesempatan untuk bertanding sebagai tim nasional di ASMOPPS.
“Sebanyak tiga pelajar Banyuwangi lainya lolos seleksi ASMOPPS secara mandiri,” terangnya.
Perlu diketahui, lanjut Munasprianto, ASMOPSS merupakan lomba olimpiade sains dan matematika bagi pelajar SD dan SMP tingkat Asia yang digelar setiap tahun oleh Yayasan Surya Intitute yang didirikan oleh Prof. Yohanes Surya, fisikawan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI.
“Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mendorong siswa mempelajari sains dan matematika sejak usia dini, dan meningkatkan pengembangan hubungan internasional antar negara di kawasan Asia dalam bidang pendidikan sekolah dasar terutama dalam sains dan matematika,” terangnya.
Munasprianto menegaskan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkab Banyuwangi yang telah dipilih menjadi tuan rumah karena dinilai sebagai daerah yang memiliki concern yang tinggi pada peningkatan mutu pendidikan, khususunya sains dan matematika.
Sejak setahun lalu, Munaspriyanto melanjutkan, Pemkab Banyuwangi berupaya mencetak ribuan jagoan matematika yang berasal dari desa-desa di Banyuwangi dengan mengenalkan metode “Smart Gasing”.
“Metode ini sendiri dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya,” ungkapnya.
Ada salah satu anak didik Banyuwangi hasil pembelajaran metode Smart Gasing yang cukup menonjol, namanya Felicia Dahayu yang masih pelajar SD.
“Dia berhasil merebut kejuaraan di sejumlah lomba internasional. Selain itu Felicia juga ikut tergabung dalam tim nasional pada olimpiade ini,” pungkas Munasprianto. ***