Ampun.. ! di Banyuwangi Banyak CTKI Diduga Korban Proses ke Australia 

Foto: Ilustrasi

Filesatu.co.id, Banyuwangi | Banyak mendengar informasi warga di Banyuwangi yang menjadi korban dugaan proses sebagai Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) ke  negara Australia,

Bacaan Lainnya

Bahkan, konon kabarnya mencapai ratusan orang yang ingin ke Australia dan sudah mengeluarkan kocek  begitu banyak kepada para yang pemberi informasi / calo.

Beragam variasi dari beberapa sumber CTKI untuk mengeluarkan biaya proses ke Australia, ada yang memakai dana pinjaman dari Bank, hutang pribadi, jual aset bahkan ada yang nekat pinjam dari seorang rentenir.

Ironisnya, proses yang awalnya kurang begitu jelaspun terbilang masih nekat, entah karena iming-iming gaji besar atau mendengarkan penyampaian janji manis para calo calo nakal yang diduga hanya dibuat kerjaan padahal juga proses abal abal dan Job asal asalan.

Para calon  dengan merasa sadar karena dua tahun tidak ada keberangkatan akhirnya banyak yang dikeluhkan secara pikiran dan materi. .

Didik, Pria asal desa Gendo usai mengadu pada pihal kepolisian resort kota Banyuwangi terkait persoalan proses ke Luar Negeri Australia.

Sebut saja, Didik dia demi ingin ke Australia harus pinjam Bank dan sudah dua tahun belum ada kabar pasti bisa berangkat atau tidak.

“Saya sampai pinjam Bank dan sampai sekarang bayar bunga perbulannya, akhirnya karena lama tidak berangkat saya mengundurkan diri, namun soal uang  masih belum tuntas sampai hari ini,” kisah Didik warga  desa Gendo kecamatan Sempu saat ditemui media ini. Jumat (23/9/2022).

Bahkan, sepertinya tidak hanya Didik yang menjadi korban, para calon ke Australia yang belum jelas nasibnya ikut kelimpungan bercampur bingung dibuatnya.

Merasakan pahit dan sudah menunggu kabar keberangkatan yang tidak jelas Didik tidak mau lagi berpikir berkepanjangan dan mengadukan kasus para calo ke Polresta Banyuwangi bersama empat teman lainnya.

“Sementara masih empat orang yang sudah melaporkan kasus ini ke Polresta mas,” singkat Didik menyampaikan meyakinkan media ini.

Sambil menunjuk hasil bukti pengaduan  laporan ke Polresta Banyuwangi Didik  kembali menjelaskan bahwa akan terus mencari keadilan hukum jika terpenuhi unsur pelanggarannya.

“Kita menunggu dari pihak kepolisian,” pungkas Didik.

Edy Suwarnoko, Selaku Kepala Bidang investigasi SBSI DPC Banyuwangii

Sementara ditemui terpisah, Edy Suwarnoko, selaku Ketua bidang Investigasi Syarikat Buruh Sejahtera Indonesia ( SBSI) DPC Banyuwangii menegaskan bahwa untuk mengetahui kebenaran harus dilakukan investigasi di lapangan dengan menggandeng pihak penegak hukum.

“Jika memang ada oknum yang memberangkatkan maka harus pula mengetahui sistem proses mulai dari Pra penetapan hingga negara tujuan, Untuk itu,  sambil menunggu perkembangan dari pihak kepolisian, kita juga menggali informasi dari lapangan,”pungkas Edy.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *