Filesatu.co.id, Blitar | Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. UMKM, khususnya di bidang makanan dan minuman, termasuk penyumbang produk domestik bruto (PDB) yang tertinggi.
Pada kuartal 2 tahun 2021, kontribusi usaha di bidang makanan dan minuman mencapai 21,58 persen dari keseluruhan PDB (BPS, 5 Agustus 2021). Dengan demikian UMKM diharapkan dapat terus bertahan sekalipun di masa sulit seperti saat ini.
Upaya penguatan dan inovasi masyarakat untuk berusaha untuk tetap bisa bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi dimasa pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Dilakukan oleh kelompok warga kecamatan Talun Kabupaten Blitar, khususnya di Desa Tumpang yang berinovasi dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai wadah warga dalam menjalankan roda perekonomiannya.
Ketua Badan Permusyaratan Desa (BPD) Tumpang Mursalin mengungkapkan, “Bumdes Selo Angon Bergerak peternakan kambing dan pujasera yang bertempat di komplek lapangan desa Tumpang. Dimasa pandemi ini berjalan dengan tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.” Ungkapnya. Rabu, (25/08/2021).
Mursalin menambahkan, “Peternakan kambing pedaging ini bekerjasama dengan warga yg memiliki kandang, dengan sistem bagi hasil dengan masa pemeliharaan selama enam bulan. Sedangkan warung pujasera dikelola pengurus Bumdes dan karang taruna setempat. Modal utama dari usaha ini adalah semangat dan kreatifitas tim pengurus bersama anggota masyarakat yang menekuni dunia usaha dalam mewujudkannya.” Lanjutnya.
“Pemasaran Online dengan memanfaatkan website desa. Hal itu difungsikan sebagai sarana sosialisasi dan pemasaran produk asli dan khas masyarakat desa dengan memilah dan memilih produk unggulan di berbagai jenis produksi seperti buah-buahan, makanan olahan, hasil kerajinan, peternakan dan sebagainya yang diproduksi masyarakat desa Tumpang untuk dipasarkan secara lebih luas melalui BUMDes.” Jelasnya.
Camat Talun Endro Riyadi S.Sos, MM menyatakan, “Berdasarkan hasil penelitian terdahulu adalah masih minimnya penggunaan
teknologi dalam sistem layanan yang dilakukan BUMDes Angon. Beberapa unit usaha BUMDes Angon, misalnya, terkait Balai pemberdayaan pendidikan dan peternakan yang
dikenal luas dengan sebutan desa wisata angon masih terkendala pada promosi melalui
media sosial, dampaknya pengunjung tiap bulannya tidak ada peningkatan.” Urainya.
Dampak kedua menurut Camat Endro yaitu, “Masih
terkendala pada lambatnya informasi terkait distribusi hasil perkebunan, perternakan dan pertanian dari mitra BUMDes Angon ke pihak distributor. Stok melimpah hasil usaha tidak di imbangi dengan permintaan pasar, sehingga kesulitan pemasaran hasil usaha. Pelatihan pemasaran online menjadi trobosan solusi mengatasi kendala yang
dihadapi dalam pemasaran online yang dilaksanakan oleh BUMDes Selo Angon Makmur.” Jelasnya.
“Pemasaran online mampu memangkas kendala yang dihadapi dengan melimpahnya hasil usaha, peran serta lembaga lain untuk mendampingi kelanjutan dari program pelatihan pemasaran online. Selanjutnya pelatihan pengelolaan keuangan digital, pengemasan hasil produksi siap pasar, peningkatan kualitas hasil produksi dan pengeolahan hasil usaha menjadi barang ekonomis tinggi.” Tegas Camat Endro.
Harapanya warga Desa Tumpang dan seluruh warga kabupaten Blitar, mampu terus menerus bertahan dan berinovasi meningkatkan perekonomiannya ditengah pandemi covid-19 saat ini, dan kami pemerintah terus berupaya memberikan dorongan dan stimulus agar ekonomi kerakyatan tetap hidup,” tutup Endro. ( Pram/Adv/Kmf)