Ketua KPU Prabumulih, Masyarakat Berhak Menilai Sendiri dari Debat Paslon

KPU Prabumulih
KPU Prabumulih

Filesatu.co.id, PRABUMULIH | PEMILIHAN  Kepala Daerah (Pilkada) Prabumulih semakin mendekati puncaknya, dan debat calon pasangan (paslon) pun telah digelar pada Minggu, 27 Oktober 2024 di Ballroom Hotel South Sumatera. Debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Prabumulih ini diikuti oleh tiga paslon yaitu Arlan-Franky (LAKY), Fikri-Syam (Ber_FIKIR), dan Ngesti-Amin (Ber-GEMA).

Dalam pembukaan debat, Ketua KPU Prabumulih, Marta Dinata, SST, menegaskan bahwa acara debat ini merupakan bagian dari kewajiban KPU dalam menyelenggarakan Pilkada yang transparan dan memberikan akses kepada masyarakat untuk mengenal lebih dalam masing-masing paslon.

Bacaan Lainnya

Marta menyampaikan, KPU Prabumulih sesuai aturan dan ketentuan punya kewajiban melaksanakan debat publik guna mengali visi, misi, dan program kerja masing-masing paslon. Sehingga, masyarakat mengetahui secara langsung visi misi dan program kerja mereka.

Marta berharap agar debat ini dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk menilai dan menentukan pilihan paslon yang dianggap paling layak dan terbaik untuk memimpin Prabumulih ke depan.

“Debat ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat Prabumulih, agar mereka bisa menentukan pilihan yang tepat pada hari pencoblosan nanti,” lanjutnya.

Dalam suasana debat yang cukup kondusif dan penuh antusiasme dari para pendukung masing-masing paslon, ketiga paslon diberikan waktu untuk memaparkan visi dan misi serta program kerja andalan mereka. Berikut ulasan dari masing-masing paslon.

Paslon Arlan dan Franky, yang mengusung nama tim LAKY, memaparkan delapan program unggulan yang mereka tawarkan kepada masyarakat Prabumulih. Paslon ini mengusung tema “Perubahan menuju Prabumulih MAS 2029”, dengan berbagai program yang mereka klaim akan membawa perubahan signifikan bagi Prabumulih di masa depan.

Arlan dalam kesempatan tersebut menyebutkan bahwa salah satu program unggulan mereka adalah pendidikan gratis, yang akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat Prabumulih untuk mengakses pendidikan tanpa beban biaya. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang dianggap krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kami juga memiliki program bantuan bibit sawit dan karet, serta pembukaan lahan gratis bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha pertanian mereka,” ungkap Arlan.

Program-program ini diyakini paslon Arlan-Franky akan membawa perubahan positif bagi kesejahteraan masyarakat Prabumulih, dan mereka berharap agar masyarakat dapat mendukung mereka pada 27 November 2024.

Paslon kedua, Fikri dan Syamdakir, yang tergabung dalam tim Ber_FIKIR, menggunakan pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Mereka menekankan bahwa program-program yang mereka rencanakan lahir dari hasil interaksi langsung dengan masyarakat serta observasi terhadap permasalahan di lapangan.

Salah satu isu yang disoroti oleh paslon ini adalah pungutan liar (pungli) di sekolah-sekolah, yang mereka janjikan akan diberantas untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil dan kondusif. Selain itu, paslon Fikri-Syamdakir juga berencana untuk menarik lebih banyak investor ke Prabumulih guna membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Kita akan melakukan berbagai upaya untuk mendorong investor agar lebih banyak datang ke Prabumulih, tentunya dengan kemudahan perizinan dan fasilitas yang mendukung,” jelas Fikri.

Dengan mengusung visi yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat, Fikri dan Syamdakir berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan kota Prabumulih.

Paslon terakhir, Ngesti dan Amin, yang tergabung dalam tim Ber-GEMA, mengusung visi “Prabumulih Prima Berkualitas Berkelanjutan” dan membawa 11 program yang dianggap telah sukses dijalankan oleh Ngesti selama dua periode sebelumnya sebagai Wali Kota Prabumulih. Dengan rekam jejak yang sudah terbukti, paslon ini menawarkan kontinuitas dan pengembangan lebih lanjut terhadap program-program tersebut.

Beberapa program unggulan yang mereka tawarkan mencakup pemberdayaan perempuan dan perlindungan perempuan, yang dianggap penting dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan berdaya. Ngesti juga menekankan perlunya inovasi baru dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur untuk mewujudkan Prabumulih yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Visi kami adalah menciptakan Prabumulih yang prima dan berkelanjutan. Kami menambahkan program pemberdayaan perempuan serta inovasi lainnya agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan dampaknya,” jelas Ngesti.

Paslon Ngesti-Amin pun berharap masyarakat dapat memilih mereka untuk melanjutkan program-program yang sudah berjalan dan memberikan manfaat bagi warga Prabumulih.

Debat kali ini menjadi perhatian besar dari masyarakat Prabumulih. Dengan adanya paparan langsung dari setiap paslon mengenai visi dan misi, masyarakat bisa lebih mudah menentukan pilihan mereka.

Pantauan di lokasi menunjukkan antusiasme masyarakat yang hadir langsung maupun yang menyaksikan secara daring melalui siaran live streaming. Banyak yang berharap bahwa siapa pun yang terpilih nantinya mampu mewujudkan janji-janji yang telah disampaikan dalam debat.

Dalam pernyataannya di akhir debat, Marta Dinata kembali mengingatkan bahwa ajang debat ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas kepada masyarakat tentang kualitas dan komitmen setiap paslon. Ia berharap agar masyarakat bisa menentukan pilihan dengan bijak berdasarkan pemahaman yang mendalam atas visi dan misi setiap paslon.

“Biarkan masyarakat menilai pilihan mereka. Debat ini adalah ruang bagi masyarakat untuk mengenal para paslon lebih jauh dan menentukan mana yang terbaik bagi masa depan Prabumulih,” ujar Marta.

Debat Pilkada Prabumulih kali ini memberikan ruang bagi setiap paslon untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka secara langsung kepada masyarakat. Tiga paslon yang bertarung, yaitu Arlan-Franky, Fikri-Syamdakir, dan Ngesti-Amin, menawarkan pendekatan yang beragam, mulai dari pendidikan gratis, pemberdayaan ekonomi, hingga perlindungan perempuan.

Ajang debat ini diharapkan tidak hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai panduan untuk menentukan pilihan terbaik bagi masa depan Prabumulih. Siapa pun yang akhirnya terpilih, harapannya adalah semua janji dan komitmen yang disampaikan dapat diwujudkan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Prabumulih.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *