Filesatu.co.id, PALI | KETUA DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO Indonesia) Kabupaten PALI, Engghie Brama Nova AB, Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO Indonesia) Kabupaten PALI mengungkapkan kekecewaannya terhadap perbuatan oknum tenaga pengajar di Kabupaten PALI yang telah mengeluarkan kata – kata tidak pantas untuk menyudutkan insan pers di Kabupaten PALI.
Pria yang akrab disapa Engghie ini mengatakan pernyataan dari oknum tenaga pengajar di Kabupaten PALI tersebut terkesan ingin menciptakan polemik antara sekolah – sekolah di Kabupaten PALI dengan insan pers di Kabupaten PALI. Dan hal itu sangat Ia sayangkan.
Diketahui, terang Engghie, Insiden ini terjadi dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemahaman Profesi Wartawan bagi Satuan Pendidikan di Kabupaten PALI, Provinsi Sumatera Selatan, yang digelar oleh Dinas Pendidikan kabupaten PALI, pada Selasa 15 Oktober 2024 baru baru ini.
Dalam sesi tanya jawab, saat narasumber menanyakan “Satu kata untuk wartawan”, sejumlah oknum tenaga pendidik yang menjadi peserta pada kegiatan itu menjawab dengan kata-kata negatif seperti “pemeras”, “menjijikan”, dan “bangsat”.
” Kata-kata yang diucapkan oleh oknum tenaga pengajar PALI itu sangat tidak pantas keluar dari mulut seorang tenaga pendidik. Mereka seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan justru menyebarkan pandangan provokatif dan menanamkan ujaran kebencian terhadap profesi wartawan. Ini sangat memprihatinkan dan tidak elok,” ucap Engghie, Jumat (18/10/2024).
Padahal kata dia, tidak ada salah dengan insan jurnalis PALI, bahkan selama ini ada hubungan yang baik antara sekolah – sekolah di Kabupaten PALI dengan Insan Pers.
Kalau pun ada, lanjut Engghie sehingga membuat oknum tenaga pengajar atau sekolah – sekolah merasa tidak nyaman dengan keberadaan Insan Pers, itu adalah oknum wartawan. Dirinya pun balik bertanya oknum wartawan yang memeras siapa, yang menjijikan siapa, dan yang bangsat siapa. jangan dipukul rata.
Mana pula, sambung Engghie lagi kalau memang oknum tenaga pengajar atau sekolah – sekolah merasa bersih, tidak nakal, tidak korup, kenapa juga merasa tidak nyaman dengan kehadiran Insan Pers. Sebaliknya justru Insan Pers itu adalah dijadikan mitra.
Lebih jauh Engghie menuturkan, tenaga pengajar itu insan yang tugasnya mendidik, insan yang terdidik dan terpelajar. Seharusnya sikap dan perbuatannya bisa mencerminkan insan yang terpelajar dan terdidik. Sehingga bisa dijadikan teladan dan contoh bagi anak – anak yang dididiknya. Bisa dibayangkan bagaimana anak – anak yang dididik oleh oknum tenaga pengajar seperti itu.
Engghie mengatakan, perbuatan dan sikap oknum pendidik seperti itu, sehingga jadi sorotan dan viral, sungguh sudah sangat memalukan Kabupaten PALI.
Oleh sebab itu, karena ini sudah menyangkut nama baik wartawan di Kabupaten PALI, Ketua DPD IWO Indonesia Kabupaten PALI ini meminta kepada Bupati Kabupaten PALI Dr Ir H Heri Amalindo MM untuk segera bertindak dengan memanggil oknum tenaga pengajar tersebut, jika perlu diberikan sanksi yang tegas.
“Kami meminta Pak Bupati segera memanggil oknum tenaga pengajar dimaksud, jika perlu beri tindakan tegas agar hal seperti ini tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi semua pihak. Bahkan kalau perlu Dinas Pendidikan kabupaten PALI dilakukan evaluasi mendalam, periksa kejiwaan oknum tenaga pengajar tersebut,” harapnya.
Engghie pun mendesak, oknum guru dimaksud agar segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada semua Insan Pers, khususnya di Kabupaten PALI, walaupun sebenarnya perbuatan oknum tenaga pengajar tersebut sudah menyinggung insan pers secara keseluruhan. Jangan sampai perbuatannya itu menimbulkan reaksi yang lebih besar lagi.
” Tenaga pengajar harus tahu kalau Wartawan itu pilar keempat demokrasi, memiliki peran vital dalam pembangunan khususnya sebagai insan yang memiliki legalitas dalam mencari dan memberikan informasi kepada masyarakat,” pungkasnya.***