Jalin Sinergitas antara SMKS Taruna Mandiri Srono bersama Wali Murid Dorong Peningkatan Disiplin Siswa 2024

SMKS Taruno Mandiri Srono gela rapat koordinasi yang difokuskan pada kedisiplinan dan Etika Siswa

Filesatu.co.id, BANYUWANGI | DALAM upaya meningkatkan kedisiplinan siswa dan membentuk budaya kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia industri, SMKS Taruna Mandiri Srono mengadakan rapat koordinasi yang difokuskan pada kedisiplinan dan Etika Siswa. Rapat koordinasi ini di ikuti seluruh wali murid kelas XI jurusan TKJ, koordinasi ini membahas aspek-aspek vital yang berkaitan dengan kedisiplinan siswa dan etika guna memperkuat karakter serta meminimalisir hambatan dalam proses belajar.

Dalam rapat ini tampak hadir Kepala Sekolah Puput Indah Lestari, S.Kom  Waka Kurikulum Ahmad Aji Santoso, staff Kesiswaan Nanang Hariyanto, dan Sofyan guru mata pelajaran.

Bacaan Lainnya

“Selamat datang dan ucapan terimakasih yang tak terhingga saya haturkan untuk segenap wali murid kelas XI TKJ karena sudah menghadiri undangan ini, kami sengaja mengundang bapak ibu untuk koordinasi dan membahas kedisiplinan siswa.” terang Kepala SMKS Taruna Mandiri Puput Indah Lestari, S.Kom saat pidatonya.

Dibahas sejumlah poin kunci yang menjadi fokus perhatian. Salah satu poin utama adalah Kedisiplinan personal siswa. Hal ini dipandang sangatlah penting untuk memberikan pemahaman kepada Wali Murid untuk ikut membantu anaknya sebagai siswa di sekolah, seperti contoh selalu mengingat kan anaknya untuk bangun pagi serta melakukan kewajiban sebagai murid untuk menaati peraturan sekolah.

“Selain itu pentingnya peran Orang tua mengenai Etika harus sering ditanamkan dirumah ataupun di sekolah. Hal ini merupakan nilai plus untuk penambahan nilai Non Akademik di sekolah,” tambahnya.

Lanjutnya, Penerapan sejak dini soal Kedisiplinan dan etika adalah kunci utama bagi siswa dalam menggapai kesuksesan setelah lulus sekolah  dan hal ini juga sebagai bagian dari mempersiapkan diri memasuki dunia industri nantinya. Tidak hanya itu, kehadiran siswa di sekolah juga menjadi sorotan utama. Keberadaan siswa di kelas dianggap sebagai langkah awal dalam memastikan proses belajar yang efektif. Selain itu, upaya bimbingan dan konseling juga dipertegas dalam rapat ini.

“Perlunya penguatan program konseling untuk memberikan pendampingan kepada siswa yang membutuhkan bantuan, terutama yang menghadapi masalah yang berpotensi menghambat perkembangan belajar,” ungkap Puput Indah Lestari.

Masih ditempat yang sama, Waka Kurikulum Ahmad Aji Santoso dalam sambutannya menegaskan, bahwa kedisiplinan siswa bukan hanya terbatas pada aturan formal, tetapi juga mencakup aspek-aspek yang mendukung pembentukan karakter yang tangguh.

Beliau juga menekankan perlunya pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara pihak sekolah, guru, orang tua, dan siswa dalam mencapai tujuan ini. Selain itu kenaikan sekolah tidak hanya bersumber pada pelajaran Akademik saja akan tetapi juga bersumber pada tata tertib, kedisiplinan serta Etika disekolah.

“Kenapa siswa yang bodoh itu tetap naik kelas, karena saya dan dewan guru punya catatan khusus, anak ini tetap naik kelas karena disiplin dan ber etika baik di sekolah.” ungkap Aji Waka Kurikulum

“Untuk Prakerin siswa tidak dilaksanakan di kelas XI namun akan di laksanakan siswa di waktu kelas XII nantinya, karena biar tidak terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ketrampilan nya,” Imbuh Aji.

Rapat koordinasi ini diharapkan akan menjadi momentum penting dalam mengubah mindset dan perilaku siswa saat berada di sekolah maupun di rumah, selain itu dengan adanya Rapat Koordinasi Wali murid dengan Pihak Sekolah ini juga akan membuat siswa semakin tahu akan jerih payah orang tua bekerja untuk menyekolahkan anak anaknya semata mata demi masa depan anak yang lebih baik.

“Ayo Bapak Bapak, Ibu Ibu semuanya, Monggo lebih diperhatikan lagi Adik adik saya untuk disiplin dan menaati tata tertib di sekolah, dan  ber etika yang baik, selalu ingatkan bahwa ada larangan larangan yang harus di hindari di sekolah,” terang Nanang Hariyanto Kesiswaan

Nanang Hariyanto juga menambahkan bahwa Anak OSIS harus memberikan contoh yang terbaik, soal Kedisiplinan, etika dan penampilan yang baik di sekolah. Seperti contoh yang dilakukan Kesiswaan tersebut, memotong sedikit bagian depan rambut siswa yang ber inisial RV kelas XI TKJ bertujuan biar lebih rapi karena rambut menutupi mata.

Dalam hal ini, salah satu Wali murid dari siswa tersebut menerangkan saat ditemui awak media sangat setuju apa yang dilakukan Kesiswaan tersebut karena dapat menjadi pembelajaran tersendiri bagi siswa yang lain untuk selalu berpenampilan baik sebagai mana peraturan di sekolah.

“Saya setuju yang dilakukan Kesiswaan ini, karena anak saya adalah Osis yang harus disiplin dan punya penampilan baik di sekolah dan untuk rambut anak saya menjadi  lebih rapi dan tambah ganteng,” ungkap Rendra, Orang tua murid. ***

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *