Filesatu.co.id, Denpasar – Bali | Peringatan Hari Pengayoman Ke-79 Kemenkumham Mengabdi Untuk Negeri Menuju Indonesia Emas 2045 menampilkan Produk Kerajinan Tangan di Mall Living World Denpasar, Kalapas Andiyani Apresiasi Kreativitas Warga Binaan Dibeli Masyarakat.
Menyambut Hari Pengayoman ke-79, Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Perempuan Kerobokan menggelar Pameran Hasil Karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Mall Living World, Denpasar, Sabtu, 3/8/2024.
Pameran Hasil Karya WBP diselenggarakan selama 2 hari, dimulai dari 3-4/8/2024, dengan tema “Bangga Memakai Produk Hasil Karya Warga Binaan”.
Pada kesempatan tersebut, Kalapas Perempuan Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani sangat mengapresiasi Hasil Karya WBP dipamerkan di Mall Living World Denpasar, yang merupakan salah satu Mall terbesar yang ada di Pulau Bali.
“Rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kementerian Hukum dan HAM RI, kami pamerkan Hasil Karya WBP berupa sejumlah Hasil Kerajinan WBP yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kalapas Andiyani.
Tak hanya itu, Hasil Karya Warga Binaan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, karena banyak pengunjung yang datang dan selanjutnya tertarik untuk membeli langsung produk-produk kerajinan tangan WBP yang berkualitas serta bernilai seni tinggi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui produk-produk yang telah dihasilkan WBP.
“Hasil Karya WBP, yang dipamerkan ini merupakan wujud program pembinaan kemandirian yang kami selenggarakan. Hal ini satu bukti, bahwa meskipun mereka sedang menjalani pidana, namun tidak menutup kreativitas untuk berkarya dan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi serta dibeli masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Kakanwil atau Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu sangat mengapresiasi kegiatan layanan publik terpadu sebagai rangkaian peringatan HUT ke-79 Kementerian Hukum dan HAM RI, sekaligus untuk menampilkan produk-produk Hasil Karya Warga Binaan di UPT Pemasyarakatan se-Pulau Bali.
“Program pembinaan yang diselenggarakan ini, bertujuan untuk membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindakan pidana, sehingga dapat kembali diterima oleh masyarakat serta dapat berperan aktif dalam pembangunan,” tutupnya.
Laporan : Benthar