Belajar Soft Skill, Generasi Milenial GenBI IAIN Kudus Gelar Pelatihan Desain Grafis Secara Virtual

FILESATU.CO.ID, KUDUS – Mahasiswa GenBI (Generasi Baru Indonesia) komisariat IAIN Kudus mengadakan pelatihan desain grafis yang mengusung tema “Develop Creativity With Graphic Design”.

Kegiatan yang berlangsung online via Zoom Meeting yang dihadiri oleh 140 peserta umum dan anggota GenBI dari berbagai Universitas di Indonesia, Rabu (16/06/2021) pukul 13.00 WIB.

Bacaan Lainnya

M. Ihsan, Pembina GenBI komisariat IAIN Kudus, dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan desain grafis sangat positif dan penting bagi generasi yang hidup di era milenial.

“Anak-anak milenial harus canggih, terampil dan harus memiliki kapabilitas tentang ini,” terang Ihsan.

Tak hanya Ihsan, Ayuni Sofiyah Ketua GenBI komisariat IAIN Kudus, juga mengatakan keahlian mendesain sangatlah pentung untuk generasi-generasi sekarang ini. Harapan Ayuni peserta bisa mengimplementasikannya.

“Skill mendesain ini penting karena di seluruh bidang butuh grafis desain, baik itu dalam organisasi, bisnis, marketing dan sebagainya,” ucap Ayuni.

Kegiatan ini mengundang Harish Ashfa El Hikam (CEO dan Conten Creator Aish Media Group) sebagai narasumber webinar pelatihan desain grafis.

Harish mengatakan bahwa tujuan desain grafis adalah mempermudah audiens dalam mencerna sebuah informasi.

”Seorang desainer perlu melakukan riset sebelum memilih konsep desain yang akan dibuat.

“Sebagai seorang desainer kita harus melakukan riset lalu eksekusi. Khususnya dalam konsep yang akan dibuat dan pemilihan warna, karena ada filosofi dari warna-warna tersebut,” terang Harish.

Tidak hanya itu lanjut Harish  menjelaskan, salah satu cara mensiasati seorang desainer agar tidak kehabisan ide adalah dengan langkah preventif yang strategis.

“Tergantung dari diri sendiri, misalnya bisa berdistraksi, main game, jalan-jalan, atau ngopi. Referensi itu juga bisa dari mana saja,” Terangnya.

Untuk mengatasi terkait plagiasi dalam mendesain, Harish menjelaskan bahwa hal itu dapat di antisipasi dengan modifikasi.

“Dengan sistem adopsi, ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Jadi tidak boleh sama persis, bahaya itu,” tandasnya.

Harish melanjutkan untuk menjadi desainer yang pertama adalah niat, dan komitmen untuk memberikan value kepada orang lain, riset pasar yang dibutuhkan, mengembangkan skill, dan yang terakhir adalah motivasi diri dengan pengalaman dari orang lain. (Lu’luatul Badriyah/Filesatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *