Filesatu.co.id, Blitar – Sosialisasi kebangsaan Empat Pilar MPR RI diadakan di Kota Blitar karena hari ini bertepatan dengan lahirnya salah satu bapak bangsa Indonesia Sang Proklamator dan Presiden RI Pertama kita Ir. Soekarno, beliau adalah salah satu penggagas nilai nilai kebangsaan dan Pancasila.
Acara yang dihadiri beberapa anggota DPR RI dari komisi III, VII dan VIII yaitu Mereno Suprapto dari fraksi Gerindra, Mercy Barent dari fraksi PDIP, Arteria Dahlan fraksi PDIP, Mochamad Saleh dari fraksi Golkar, Asosiasi Perangkat Desa (APD) Kabupaten Blitar dan tokoh masyarakat Blitar. Bertempat di Gedung Kesenian jl.Kenari Kota Blitar, Minggu (06/06/2021).
Dialog kebangsaan tentang pentingnya Pancasila dalam memerangi disintegrasi bangsa banyak dikupas dan di diskusikan dengan kelompok APD yang setiap saat berhubungan dengan rakyatnya. Keluh kesah para kades utamanya karena masalah masalah bantuan sosial dan perbaikan sosial ekonomi banyak disampaikan di forum ini.
Mochamad Saleh dari fraksi Golkar komisi VIII DPR RI menyampaikan bahwa, “Adanya upaya upaya dari kelompok yang mengatasnamakan agama untuk merongrong ideologi bangsa, Pancasila tidak menggantikan agama dan tidak bertentangan dengan agama justru Pancasila nilai nilainya diambil dari nilai-nilai keagamaan jadi sekarang tidak pada tempatnya memperdebatkan nilai Pancasila.”
“Topik sederhana yaitu bagaimana kehadiran Pancasila pada 1 Juni sebagai awal kehidupan berbangsa dan bernegara pada 18 Agustus, yang dihadirkan para pendiri bangsa agar kita tidak terpengaruh dan terpecah pecah dengan isu SARA yang merebak belakangan ini. Agar menjadi penguatan bagi generasi penerus dalam pembangunan di era kemerdekaan ini.” Urainya.
“Laporan Menteri Sosial mengenai hal hal aktual terkait permasalahan di departemen sosial sudah dalam pengerjaan dengan pemerintah untuk memperbaiki sistem dan penerimaan bantuan sosialnya.” Tandas Moch Saleh.
Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP komisi III DPR RI menyampaikan, “Kami ingin membawa semangat Pancasila ini kedalam kegiatan yang lebih konkrit yang melibatkan aparatur pemerintah desa dalam melakukan gebrakan sosialisasi empat pilar kebangsaan MPR RI di Blitar.
Kenapa melibatkan aparatur pemerintah desa karena kepala desa sebagai unit terkecil dalam pemerintahan, karena para kepala desa adalah pejabat yang paling repot dan harus siaga 24jam dalam melayani rakyatnya.” Jelasnya.
“Karena kita bicara pelayanan, pengayoman, pengawasan masyarakat, serta segala lini permasalahan dan penanganannya, berawal dan berakhir di tingkat paling bawah tersebut. Makanya kami DPR/MPR RI berkomitmen menjalin silaturahmi dengan kepala desa, berkait juga di Blitar kepala desa begitu terbuka dan antusias membuka diri ketika kami melakukan sosialisasi kegiatan seperti ini.” Tegasnya.
Arteria Dahlan menambahkan, “Hari ini kami hadir dari komisi III, Komisi VIII, dan Komisi VII DPR RI untuk membantu mengurai, dan menyelesaikan beberapa masalah terkait data sosial kependudukan, juga masalah bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah pusat. Juga masalah pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam, yang berbasis desa untuk kemakmuran dan kearifan lokal rakyat desa dengan menghadirkan program program yang bermanfaat untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.” Imbuhnya.
Banyaknya permasalahan dimasa pandemi covid-19, yaitu kelangsungan hidup masyarakat kelas menengah dan bawah yang begitu terdampak, Arteria Dahlan menyampaikan bahwa, ” Anggaran untuk Kementerian Sosial selalu mendapat perhatian khusus dan tidak pernah mengalami penolakan, akan tetapi permasalahan keakuratan data dan informasi penerimaan bantuan yang akurat akan terus menerus diperbaiki beserta pengawasannya,” tuturnya.
“Maka bekerjasama dengan pemerintahan di tingkat paling bawah adalah salah tujuan agar rakyat dapat terlayani dengan baik. Serta akan ada perbaikan perbaikan untuk mencapai tujuan pelayanan dan pengayoman masyarakat berhasil.” Tutupnya.