Kerap Keracunan Kebocoran Gas Klorin, Puluhan Warga Dua Desa Kecamatan Ciampel Demo di PT.Pindo Deli II

Filesatu.co.id-KARAWANG | AKSI DEMO Warga dari dua Desa  Kacamatan Ciampel Karawang menuntut PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 menutup operasi perusahaan yang memproduksi kertas tersebut, hal itu dilakukan buntut kebocoran gas klorin pada pabrik caustik soda milik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 yang meracuni ratusan warga di Desa Kutamekar dan zkutanegara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Senin 22 Januari 2024.

Pantauan awak media ratusan warga tersebut bergantian menyampaikan aspirasi di depan gerbang PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2

Bacaan Lainnya

“Ini merupakan kebocoran yang ke 5 kalinya. Dari 2017, 2018, 2021, 2022 dan kembali terjadi di 2024. Sehingga saya sudah tidak bisa mentolerir lagi,” tegas salah seorang pendemo saat mediasi dengan managemen PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 yang diwakili Agil Teguh.

Masyarakat setempat sangat geram karena setiap ada kejadian PT Pindo Deli 2 tidak memberikan solusi konkret.

Pendemo meminta agar mesin caustik soda plant penyebab kebocoran untuk ditutup dan tidak diizinkan beroperasi lagi. Sebab, jika dibiarkan terus terjadi, kesehatan warga terdampak jadi taruhannya.

“Oleh karena itu, pada hari ini warga yang wilayahnya terdampak meminta PT Pindo Deli 2 untuk memberhentikan produksi caustik soda,” tegasnya

Coba bapak sesekali main ke tempat kami lanjutnya, bapak enak-enak aja. Kalo gini warga dianggapnya kayak hewan. Belum lagi, yang kerja orang mana-mana, disini mah penonton.

“Gak ada orang Kumamekar, Kutanegara yang kerja di sini,” lanjutnya.

Sementara itu, Management PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2, Adil Teguh menyampaikan permintaan maafnya kepada warga.

“Pertama saya mewakili pihak Pindo Deli mengungkapkan permintaan maaf atau musibah yang terjadi. Musibah tidak ada yang mau, kita siap bertanggung jawab atas musibah yang terjadi,” katanya.

Dikatakannya, saat ini produksi kaustik soda sudah ditutup sementara. Tetap jika untuk ditutup permanen, dirinya tidak bisa memutuskan karena harus melalui beberapa prosedur terlebih dahulu.

“Kalau misal ditutup produksi kaustik soda, itu memberhentikan proses masuknya investasi. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan dahulu oleh penyidik,” pungkasnya. ***

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *