Filesatu.co.id, Malang | Ada hal berbeda dalam cara deklarasi Gemoy Funz Club yang pada Jumat (12/1/1024) yang bertempat di hotel Grand Mercure Malang Mirana Kota Malang.
Menurut Yusni Ardiansyah selaku ketua Gemoy Funz Club Malang Raya, mengungkapkan, deklarasi ini bukan hanya sekedar untuk pemenangan pilpres di 2024 saja melainkan juga akan mengambil peran dalam proses mengusung calon walikota dan bupati yang ada di Malang Raya kedepan.
“Gemoy ini didirikan bukan hanya untuk kepentingan pilpres semata, namun juga akan mengambil peran hingga Pilkada pada Oktober 2024, mendatang,” katanya.
Menurutnya terlalu sederhana jika organisasi inu hanya berbicara dalam kontestasi “Pilpres” dan karena lokasi kita berdiri adan dan kota Malang otomatis kita juga akan berbicara dan mengangkat isu-isu terkait Malang Raya ke depan termasuk menjaring beberapa tokoh untuk kita majukan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.
“Hingga saat ini ada beberapa tokoh yang sudah menjalin komunikasi dengan kami,” jelas Yusni.
Salah satunya adalah dari seseorang yang akan mencalonkan diri sebagai dan walikota Malang 2024 dan insya Allah setelah kami pelajari trend recorder nya kami berkeyakinan bahwasanya tokoh ini bisa menjadi salah satu kandidat calon Wali Kota Malang 2024 mendatang.
“Ya sudah ada beberapa yang bertemu dengan kami dan berbicara untuk Pilkada 2024 salah satunya kandidat calon Wali Kota Malang dan Bupati Malang 2024,” sambungnya.
Akan tetapi sekali lagi saya tegaskan saat ini kami masih fokus pada pemenangan Prabowo, baru setelah itu berbicara mengenai Kandidat Wali Kota dan Bupati Malang, tegasnya.
Sementara itu saat disinggung nama kandidat Calon Wali Kota yang akan di usung di pilkada Kota Malang 2024 mendatang, Yusni hanya menyebutkan Bacalonnya sama “gemoy-nya” dengan Prabowo Subianto.
“Yang jelas sama Gemoy-nya seperti pak Prabowo, namun kalau pak Prabowo ini basic di pertahanan, kalau beliaunya di hukum administrasi dan tata usaha negara,”ungkapnya.
Jadi sabar pasti akan kita umumkan setelah kontestasi pemilu dan pilpres 2024 mendatang, jangan khawatir insyallah sudah ada beberapa temen media yang mengenal beliau, terangnya.
Sementara itu, Dr. Juniardi, salah satu pakar komunikasi, saat dihubungi via panggilan WhatsApp mengungkapkan jika melihat kodisi saat ini sangat memungkinkan kelompok-kelompok relawan dari semua pasangan capres cawapres yang ada berafiliasi dengan calon Wali Kota dan Bupati yang ada.
“Dan itu sah-sah saja selama tidak melanggar aturan dan undang -undang pemilu,” katanya pada Sabtu (13/1/2024).
Ini karena Isu-isu terkait dengan Pilpres merupakan sesuatu yang seksi yang dalam komunikasi politik serta memiliki daya tarik tersendiri, lanjutnya
” Dan bagi para kandidat calon Wali Kita dan Bupati tentu sangat menguntungkan,” terangnya.
Terlebih bagi di daerah yang memang belum memiliki figur dan sosok sebagai kandidat walikota dan wakil walikota pada Pilkada 2024 mendatang, kontestasi Pilpres saat ini bisa menjadi gimik menarik untuk di cermati, lanjutnya.
“Seperti di kota Malang saat ini misalnya, dengan beberapa kandidat yang dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai walikota seperti Abah Anton, Sutiaji, Heri Cahyono, Sofyan Edi Jarwoko, Suwarjana, Abah Tabrani, Ahmad Wanedi, Wasto, Djoni NK, hingga Wahyu Hidayat, tentu issue kontestasi Pilpres memiliki magnet yang besar untuk meraih popularitas publik,” Pungkasnya.