Filesatu.co.id, Madiun | Usai menjadi tuan rumah BBGRM dan HKG PKK pada Juli lalu, Kabupaten Madiun kembali menjadi tuan rumah acara pertemuan rutin anjangsana TP PKK, DWP, PERWOSI dan GOW se-bakorwil I Madiun. Bertempat di pendopo Ronggo Djoemeno, acara tersebut digelar, Selasa (29/08/2023).
Hadir dalam kegiatan, Bupati Madiun Ahmad Dawami, Wakil Bupati Hari Wuryanto, ketua Tp pkk kabupaten Madiun penta Lianawati Dawami beserta seluruh ketua TP PKK, DWP, perswosi dan GOW se-bakorwil I Madiun.
Dalam sambutannya, Bupati memaparkan sedikit sejarah berdirinya Kabupaten Madiun. Ditinjau dari pemerintahan yang sah, daerah yang saat ini kondang dengan sebutan kampung pesilat indonesia tersebut berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam, tahun 1568 Masehi, tepatnya jatuh hari Kamis Kliwon tanggal 18 Juli 1568.
“Perlu saya sampaikan bahwa Kabupaten Madiun itu ulang tahunnya jatuh pada 18 Juli kemarin, berdirinya 1569. Dulu Kota sama Kabupaten Madiun itu jadi satu. Lalu, Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2019, ibu kota Kabupaten Madiun pindah dari wilayah Kota Madiun ke wilayah di Kecamatan Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun,” terang Bupati.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh perempuan hebat yang hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, kemajuan suatu daerah tak lepas dari peran serta perempuan. Bahkan, dirinya juga mengecap bahwa perempuan patut digelari pahlawan tanpa tanda jasa.
“Peran PKK itu sangat luar biasa. Bayangkan, ada jutaan titik-titik permasalahan yang kita tidak bisa, tetapi PKK bisa. Ini berkat semuanya, PKK Dharma Wanita, Perwosi bersatu. Jadi sebenarnya di kacamata kami ini, panjenengan merupakan salah satu pahlawan tanpa tanda jasa. Kita semua punya tanggung jawab di wilayah Indonesia dan saya yakin seluruh organisasi yang ada di sini ini pasti akan memberikan yang terbaik untuk generasi kita yang akan datang,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Madiun melanjutkan sambutan Bupati. Dikatakan Penta, menjadi tuan rumah dalam acara ini, merupakan suatu kebanggaan besar bagi Kabupaten Madiun. Adanya acara seperti ini, sebagai wadah saling sharing dan belajar untuk memajukan daerah masing-masing.
“Dalam rangka kegiatan anjangsana seperti ini, mudah-mudahan kita bisa saling sharing untuk kegiatan-kegiatan mana yang baik dari kota atau Kabupaten yang lain bisa kita adopsi. Jadi kita sama-sama belajar, kita enggak boleh malu,” sambung Penta.
Berbicara mengenai inovasi, lanjut Penta, Tulungagung bisa dijadikan contoh. Ia mengakui banyak inovasi yang luar biasa oleh PKK nya Tulungagung sehingga mampu menyabet dan mempertahankan juara pertama lomba 10 program pokok PKK.
“Kabupaten Madiun selama 5 tahun ini juga terus mendapat juara walaupun belum juara satu. Untuk program pokok PKK mulai Pokja 1 sampai 4 itu insya Allah hampir sama, cuma inovasi-inovasi yang membedakan. Lha inovasi-inovasi itu nanti kita bisa contoh. Misalnya, kita bisa ngadopsi dari Tulungagung, Oh Tulungagung seperti ini. Mungkin dari geografi hampir sama, yang membedakan hanya lautnya sama pantainya saja ya,” imbuhnya.
Selaku ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Penta berharap dengan 10 program pokok PKK, dapat mengatasi segala permasalahan yang ada di setiap daerah, salah satunya menekan angka stunting guna mempersiapkan generasi emas 2045.
“Alhamdulillah, dengan inovasi-inovasi yang kita berikan, kita ciptakan, kita bisa mempercepat permasalahan. Sebagai contoh dalam pengentasan stunting, insya Allah bisa kita tangani dengan kegiatan di 10 program pokok PKK. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih sekali atas rawuhnya panjenengan di Kabupaten Madiun. Mudah-mudahan, Mohon doanya Bapak Ibu semuanya, semoga Kabupaten Madiun dengan Kota Caruban semakin hari semakin berkembang baik dan mengangkat perekonomian,” pungkas Penta.