Adakan Aksi Sosial, Pemuda Pemudi Millenial Berikan Santunan Pada Warga Kandangan.

Berita:filesatu.co.id

Banyuwangi,-Milenial itu bertoleransi, pemuda pemudi Milenial adalah pemuda pemudi keren yang bersosial dan bertoleransi.

Bacaan Lainnya

Begitulah semboyan dari Aliansi organisasi pemuda pemudi Banyuwangi ini. Kali ini pemuda pemudi yang tergabung dalam wadah P3B mengadakan kegiatan sosial yang telah menjadi agenda rutin bulanan, yaitu bakti sosial.

Kali ini aksi sosial yang dilakukan Pemuda Milenial Banyuwangi di lakukan dengan memberikan santunan kepada salah satu warga di Dusun krajan, Desa kandangan kec.Pesanggaran Kab. Banyuwangi (minggu, 23/06/2020). Penerima santunan adalah Mbah Latiyem  janda 70th.

Menurut sumber yang juga merupakan salah satu tokoh pemuda sekaligus Ketua Rumah Infaq Dhuafa  Wagiyono 37th warga Desa Kandangan, pada wartawan beliau mengatakan “Pemuda Milenial itu pemuda penerus Bangsa, jadi jangan cuman pinter namun juga harus ada nilai luhur dalam hati, jiwa jiwa toleransi yg tinggi juga beriman, yg sesuai semboyan  Bhinneka Tunggal Ika. Seperti kegiatan rutinan bulanan hari ini, dengan kegiatan sosial seperti ini di harapkan bisa saling berbagi, yang endingnya bisa melatih kepekaan sosial” papar Wagiyono.

“Di pilihnya mbah Latiyem sebagai penerima donasi ini bukan tanpa alasan, saat ini mbah Latiyem sedang sakit patah tulang akibat jatuh terpleset karena faktor usia, sehingga tak mampu lagi raganya melakukan aktifitas samasekali, dan untuk rutinitas keseharianya Mbah Latiyem di bantu para tetangga sekitar tempat kediamanya. Kedepanya saya berharap pemuda pemudi Milenial Banyuwangi harus lebih respon cepat dan sadar tanpa komando untuk tanggap dalam tindakan sosial kemanusiaan, oleh karena itu saya selaku perwakilan mbah Latiyem, saya memgucapkan banyak terimakasih bagi para donatur, dan terimakasih pada rekan rekan dari Persahabatan putra putri Banyuwangi (P3B), kedepanya semoga nanti kita bisa memperluas jangkauan daan lebih Greget lagi dalam kegiatan sosial kemanusiaan yang tanpa pamrih ini” pungkas Wagiyono.

(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *