Filesatu.co.id, Madiun | Sebagai bentuk keseriusan pelayanan terhadap masyarakat, Pemerintah Desa Pilangrejo Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) tahap tiga. Tak hanya berlangsung di kantor Desa, penyaluran juga dilaksanakan dengan sistem door to door, langsung diberikan ke rumah penerima, Jumat (03/03/2023).
Seperti dikutip dari situs kemendesa, landasan penyaluran BLT Dana Desa 2023 tidak lagi untuk pandemi Covid-19, melainkan untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Selain itu, jika pada tahun 2022 lalu BLT Dana Desa menyasar keluarga miskin atau tidak mampu di sebuah desa, kini bantuan hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem. Pada tahun 2023 ini, pemerintah mengeluarkan aturan baru untuk penyaluran BLT Dana Desa 2023. Prosentasenya berubah. Sebelumnya (2022), maksimal 40%, tahun ini pagu maksimal untuk BLT hanya 25%.
Kepada awak media, Kepala Desa Pilangrejo Lasikin membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan jumlah penerima BLT tahun ini diprioritaskan untuk masyarakat dengan kategori miskin ekstrem.
“Sesuai peraturan pemerintah mas, tahun ini maksimal 25% dari dana desa, jumlah penerima ada 28 orang, khusus untuk lansia, jompo maupun sakit yang tidak bisa hadir di sini, bantuan diantar langsung oleh perangkat desa ke rumah masing-masing,” terang Lasikin.
Dalam penetapan penerima BLT 2023, lanjut Kades periode 2022-2028 tersebut, perangkat desa telah melakukan pendataan dan survei langsung ke rumah penerima. Sementara mengenai besaran BLT untuk masing-masing penerima tidak ada perubahan. Setiap bulan, keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan 300 ribu rupiah.
“Untuk nominalnya tak berubah, warga penerima bantuan mendapat 300 ribu tiap bulan, mudah-mudahan bermanfaat untuk mereka,” harap Kades.
Terpisah, Darianto (51), merupakan salah satu warga yang menerima bantuan di rumah. Warga dusun kedondong RT 15 tersebut mengaku tidak bisa datang ke kantor desa lantaran sakit, terserang gejala stroke cukup lama.
“Gejala stroke mas, sudah 6 tahun, gak bisa kemana-mana, terima kasih kepada Pemerintah, Pak lurah dan perangkat desa, bantuan sudah diantar ke rumah saya,” terangnya.
Usai penyaluran BLT tahap 3, juga diselenggarakan Musdesus yang dihadiri lengkap aparatur desa, babinsa, babinkamtibmas dan BPD Pilangrejo. Dalam musdesus ini, dibahas tentang adanya perubahan anggaran guna penanganan stunting. Ini sebagai evaluasi dan tindak lanjut usai digelarnya bulan timbang serentak se-Kabupaten Madiun pada Februari lalu. Sesuai dengan target Pemkab Madiun, prosentase stunting di bumi kampung pesilat dapat ditekan menjadi dibawah 14% pada tahun 2024.