Setelah Sempat menggegerkan Pasar Krempyeng, kini Giliran Pasar Krukah Mendapat Kunjungan dari Besut dan Rusmini

FILESATU.CO.ID, SURABAYA – pasar kembali geger, Besut dan Rusmini yang merupakan kolaborasi Cak Meimura dengan Dokter asli Papua, hari ini mendatangi pasar Krukah, Surabaya (19/08/2020).

Seperti biasa, pasar Krempyeng Krukah ngagelrejo tampak ramai dan sibuk dengan aktivitas jual beli, nampak pula para pedagang dan pembeli memakai masker, namun sebagian kecil tidak memakai masker.

Bacaan Lainnya

“Bapak ibu dipake maskernya,” ujar Besut dan Rusmini yang tiba tiba muncul dan berjalan dari pintu masuk pasar, hal ini sontak membuat pedagang geger.

“Wahaha tak kira obrakan,” celetuk salah satu pedagang sayur yang langsung cengar cengir begitu lihat cak meimura yang sedang memainkan lakon Besut dan Rusmini.

Awal sejarah singkatnya, Besutan adalah kesenian asli jatim cikal bakal kesenian Ludruk. Dalam kesenian Besutan yg berarti mbeto maksud (membawa tujuan) itu dimainkan empat tokoh yaitu, Besut, Rusmini, Sumo Gambar dan Jamino. Keempat tokoh itu memainkan kisah dan berbagai problema yg ada di masyarakat.

Dalam Monolog Ludruk Besutan ini Meimura memainkan dua Peran yaitu Besut dan Rusmini, dan di Pasar Krukah ini adalah aksi teatrikal cak Mimura dan rekan rekanya yang ke-12.

“Kehadiran teman teman Garda Covid-19 dan dr. Stevany yang asli Papua menjadi spirit baru untuk tetap mensosialisaikan Protokol kesehatan, mengingat di pasar tradisional itu adalah ruang berkumpulnya masyarakat,” ungkap Cak Mei.

Tak mau kalah dengan aktivis yang lain, dr. Stevany yang turut bersama besut dan rusmini membagikan masker, sabun, stiker cuci tangan, face shield kepada para pedagang dan juga pembeli.

“Ibu-ibu yang dapat face shield yang pedagang saja ya. Ayo yang sudah dapat masker, dipakai maskernya yaaaa,” ajak dr. Stevany sembari membagikan face shield yang dipesan dari kampung lali gadget di Sidoarjo ini.

“Aku gak uman maskere bu dokter,” celetuk salah satu pembeli.
“Ngapunten  habis, besok-besok ya,” jawab dr. Stevany

Ribuan masker, ratusan sabun, puluhan face shield, puluhan stiker cuci tangan yang merupakan sumbangan Gubernur Jatim, Dharma Wanita Persatuan Surabaya, komunitas gusdurian, dan pihak lain ini ludes dalam sekejap.

Cak Meimura berharap kegiatan ini bisa bermanfaat buat warga, “Kalau bisa tidak sekali kunjungan tapi ada beberapa kali kunjungan sekalian kita bisa follow up kepatuhan warga,” harap cak Meimura.

“Ayo jogo bareng jatim dan suroboyo mas,” pungkas cak mei.***

( Agung S)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *