Filesatu.co.id, Madiun | Jeruk merupakan buah yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain menyegarkan, jeruk juga bermanfaat untuk kesehatan. Bagi sebagian besar publik pasti tak asing dengan berbagai jenis jeruk. Baik dari yang berukuran kecil hingga besar. Berasa kecut, manis hingga segar.
Dari sekian jenis jeruk yang ada, di Kabupaten Madiun terdapat varietas langka, Jeruk Bantengan. Keberadaannya hanya ada di satu dusun saja, yakni di dusun Bantengan Desa Bakur Kecamatan Sawahan.
Sekilas, jeruk bantengan ini terlihat seperti jeruk bali, nglambangan maupun pamelo. Ukurannya pun tak jauh berbeda, seukuran kepala anak kecil hingga dewasa. Namun, jeruk Bantengan memiliki khas rasa tersendiri. Bahkan, warga setempat mengklaim jeruk Bantengan lebih mantap ketimbang varian lainnya.
Asal muasal dinamakan jeruk bantengan ini tak lain karena titik lokasi keberadaannya, di Dusun Bantengan. Sebelum berkembang di dusun tersebut, jeruk Bantengan hanya dimiliki keluarga Marwanto yang tak lain adalah Kades Bakur.
“Pertama kali dulu bapak dapat bibitnya dari Jember, sekitar tahun 70an, karena ini varian langka, perlahan kita kembangkan,” tutur Marwanto, Rabu (25/01/2023).
Saat dikembangkan, lanjutnya, berbagai metode telah dicoba. Namun, yang paling efektif adalah dengan metode cangkok.
“Dari biji pernah, stek pernah namun selalu gagal, akhirnya kita kembangkan dengan metode cangkok, selain mempercepat produktivitas, metode ini tak merubah kualitas turunan dari induknya,” imbuh Marwanto.
Seiring berjalannya waktu, saat ini mayoritas warga di dusun bantengan Desa Bakur tersebut telah memiliki tanaman tersebut. Bahkan, di RT 23 bisa dikatakan sudah merata, hanya 3 rumah yang belum menanamnya.
Seperti halnya jeruk-jeruk lain, jeruk Bantengan juga memiliki nilai jual yang menjanjikan. Warga setempat biasa membandrol kisaran 5-10 ribu rupiah per buah.
Masih lanjut Kades, ukuran pohon jeruk Bantengan tidaklah tinggi. Rata-rata maksimal hanya mencapai tinggi 5 meter. Meski hanya dengan ketinggian 5 meteran, buah yang dihasilkan cukup banyak, bahkan ada yang hampir menyentuh tanah. Ini mempermudah perawatan maupun pemanenan karena mudah dijangkau, tak lagi repot-repot menggunakan alat bantu.
Nikmatnya jeruk Bantengan di Desa Bakur ini sudah cukup untuk mendatangkan konsumen maupun tengkulak. Selain laku di pasar lokal, jeruk Bantengan juga pernah mendarat ke luar Madiun, mulai Bali, Malang, Cilacap hingga Jakarta.
Dari informasi yang diperoleh, panen raya jeruk bantengan ini kisaran pada bulan Maret-April. Untuk anda yang bingung dengan lokasinya, cukup klik -7.563749,111.513656 di aplikasi google map. Titik tersebut akan menunjukkan arah ke lokasi jeruk Bantengan.