Foto : Nafisatul semasa masih hidup bersama sang kekasih
Filesatu.co.id, Kota Malang |Sepasang kekasih warga Kota Malang menjadi korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Gadis 23 tahun warga Kota Malang bernama Nafisatul ditemukan tak bernyawa di Rumah Sakit Kanjuruhan oleh orang tuanya, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga : Jenazah Supporter Arema Tanpa Identitas Dibawa Ke Rumah Sakit Saiful Anwar
Warga jalan Jaksa Agung Suprapto Dalam tersebut meregang nyawa bersama sang kekasih yang biasa dipanggil El warga Kelurahan Pisang Candi Kota Malang.
Ismail pengurus RW 5 Kampung Putih Kota Malang menjelaskan bahwa dirinya bersama orang tua korban mencari korban sejak malam hari dan baru bisa dipastikan pada pukul 6.00 pagi.
“Karena orang tua sudah memberitahukan keberadaan anaknya yang nonton pertandingan antara arema FC vs Persebaya, kami langsung inisiatif mencari di seluruh rumah sakit di kabupaten malang,” ujar Ismail pengurus Rw.
“Setelah melakukan pencarian selama 3 jam, akhirnya kami menemukan Nafisatul dalam keadaan tak bernyawa di RS. Panggung,” tambah Ismail.
Nafisatul (23th) akan dimakamkan di pemakaman umum Samaan Kota Malang setelah keluarga berkumpul dan mendoakan almarhumah.
Di tempat yang sama, ayah Nafisatul mengungkapkan bahwa sang anak merupakan tulang punggung keluarga.
“Dia anaknya rajin, membantu orang tua dengan jualan nasi pecel serta jualan online,” kata Udin ayah Nafisatul.
Nafisatul bersama kekasih sebenarnya akan melakukan pertunangan. Bahkan semestinya hari ini mereka berdua akan berangkat ke Surabaya untuk menyiapkan perangkat pertunangan serta undangan.
“Namun nasib berkata lain, mereka telah bersatu dalam cinta di alam yang lain,” ucap Udin sambil menangis mengenang anaknya.
Ditanya tentang kepedulian manajemen Arema dan Pemkot Malang, Udin menyebut belum ada komunikasi apapun bahkan belum ada satupun dari Arema FC yang datang ke rumah.
Nafisatul dan El menjadi salah satu korban dari kerusuhan yang menurut informasi media ini telah mencapai 182 korban meninggal.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, telah terjadi tragedi kerusuhan sepak bola. Ratusan korban meninggal dan ratusan lainnya terluka akibat berdesak-desakan dan terhimpit sesaat setelah berakhirnya pertandingan sepak bola Arema fc melawan Persebaya dengan skor 2-3 yang dimenangkan oleh Persebaya.
Sampai berita ini diturunkan dihubungi via pesan singkat, Sudarmaji, media officer Arema FC belum bisa memberikan keterangan.
Laporan : Roni Aguatinus