Filesatu.co.id, Madiun | Mungkin sebagian besar publik sudah tahu keberadaan markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ada di New York, Amerika Serikat. Ternyata, di Magetan Jawa Timur juga ada PBB, yakni Pemuda Batak Bersatu.
Salah satu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang hadir di Magetan Raya ini, perlahan mulai eksis di mata masyarakat. Meskipun beranggotakan dari suku Batak, Ormas PBB ini tidak pandang suku, ras, budaya maupun agama dalam melayani masyarakat di wilayah Magetan Raya. Siapapun yang membutuhkan pertolongan, Ormas tersebut siap memberikan bantuan.
Yang baru saja terlaksana, PBB Magetan Raya memberi pertolongan terhadap lansia asal Magelang yang berdomisili di Madiun. Adalah Yanto (60), penderita stroke yang dirawat di RSI Kota Madiun. Hasil rundingan pihak keluarga pasien, telah memutuskan untuk rawat jalan di Magelang.
Untuk mengeluarkan pasien dari RS tersebut, seluruh administrasi wajib terselesaikan. Sementara, pihak keluarga di Madiun nyaris tidak ada biaya sama sekali untuk menyelesaikan administrasi tersebut. Beruntung, PBB Magetan Raya bersedia membayarkan seluruh tanggungan administrasi sehingga pasien bisa dibawa pulang ke Magelang. Hal tersebut diutarakan oleh Sudar, kerabat pasien di Madiun.
“Alhamdulillah, kami atas nama keluarga sangat terbantu oleh PBB Magetan Raya. Tanpanya, kami tidak mungkin sanggup membayar biaya pengobatan senilai puluhan juta rupiah,” tutur Sudar, Sabtu (16/04/2022).
Dirinya sangat berterima kasih atas empati yang ditunjukkan oleh PBB Magetan Raya. Padahal, jika dipikir, kenal pun juga tidak. Sementara alasan diputuskannya untuk rawat jalan di Magelang, agar Yanto bisa mendapatkan terapi tradisional.
“Saya sangat berterima kasih kepada PBB Magetan Raya telah bersedia membantu pengobatan Pak Yanto, yang mana jumlah nominal yang dibayarkan cukup besar, semoga di Magelang nanti, Pak Yanto bisa jauh lebih baik,” imbuh Sudar.
Sementara itu, Ketua DPC PBB Magetan Raya Janken Sinurat beserta rombongan yang hadir langsung ke RSI Kota Madiun, tanpa basa basi melunasi administrasi yang menjadi tanggung jawab pasien. Kepada awak media, Sinurat mengatakan bahwa ini merupakan misi sosial. Untuk membantu, tak perlu pandang ras maupun suku.
“Kami hadir untuk masyarakat, siapapun dia, jika membutuhkan pertolongan, kami siap membantu, tanpa pandang suku dan ras, kami akan berikan yang terbaik untuk masyarakat,” tegas Sinurat.
Menurut Sinurat, sesuai undang undang di Republik Indonesia, siapapun berhak untuk hidup, biaya bukan menjadi patokan terenggutnya hak seseorang. Hadirnya PBB Magetan Raya ini mencangkup 4 Kabupaten yakni, Magetan, Ngawi, Madiun dan Ponorogo. Pihaknya membuka pintu bagi seluruh warga yang sekiranya membutuhkan bantuan, tak perlu sungkan untuk datang ke kantornya yang berada di Maospati Magetan.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua PBB Magetan Raya menambahkan, PBB memiliki visi misi sosial, bertujuan menjadi impact bagi sesama.
“PBB memiliki visi misi, tujuan, impact bagi sesama, kami siap membantu tanpa memandang suku maupun ras, kami juga siap bersinergi dengan pemerintah setempat, elemen masyarakat untuk turut serta membangkitkan ekonomi melalui UKM, dengan demikian, kedepan PBB bisa menjadi penggerak ekonomi kerakyatan,” terangnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Kristian Jimmi Hara Siregar, salah satu pengurus PBB Magetan Raya. Sesaat sebelum membayarkan administrasi pasien, kepada awak media, dirinya optimis bahwa PBB bisa berkembang, memeberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal itu didukung dengan tersebarnya Ormas PBB di seluruh Indonesia.
“Di Jawa Timur, PBB sudah hadir, hampir diseluruh kota-kota besar, Magetan, Blitar, Kediri, Malang, Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Banyuwangi, mudah-mudahan bisa terus membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.