Filesatu.co.id, Jember | Lanjutan aksi unjuk rasa mahasiswa di berbagai daerah adalah wujud nyata peran aktif demokrasi rakyat dalam mengawal proses berjalannya pemerintahan dan birokrasi di Indonesia.
Sesuai asas demokrasi yang dicetuskan oleh Abraham Lincoln yang dikenal sebagai bapak demokrasi yaitu sistem pemerintahan yang diselenggarakan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat. Oleh karena itu rakyat sebagai pemilik kedaulatan memiliki kebebasan berekspresi dan berpendapat di setiap lini aspek pemerintahan, termasuk aktivitas politik.
Hal ini yang menjadi landasan mahasiswa dengan atas nama rakyat turut berperan aktif menyuarakan aksi dan aspirasinya dalam berjalannya pemerintahan dan birokrasi di Indonesia.
Menyusul aksi besar mahasiswa yang dimulai sejak Senin (11/04) di Jakarta dan di beberapa tempat lainnya, dilanjutkan di hari berikutnya Selasa (12/04) di puluhan kota di Indonesia telah terjadi aksi mahasiswa dengan berbagai aspirasinya.
Tak berpangku tangan, mahasiswa di Kabupaten Jember yang tergabung dalam HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) juga turut menggelar aksi serupa bertempat di Bundaran DPRD Kabupaten Jember. Rabu (13/04/2022)
Ketua HMI Cabang Jember Saka Dwi
Mengatakan, diiringi Gelegar sound system, bendera merah putih, spanduk dan tulisan-tulisan kritik turut menghiasi lantangnya suara orasi dan yel-yel yang dikumandangkan di halaman gedung DPRD Kabupaten Jember.
“Tinjau kembali undang-undang tentang IKN, kawal statement presiden tentang masa jabatan yang disinyalir akan diperpanjang. Kami ingin pemilu sesuai peraturan konstitusi. Kami juga menolak kenaikan harga BBM”. ujar Saka Dwi
Saat senja mulai menyapa, mendung hitam dan awan gelap menutupi langit kota Jember. Ditengah aksi berlangsung, hujan deras mengguyur hampir seluruh sudut kota Jember.
Tak terhindarkan, personil Kepolisian Resort Jember yang tengah berjaga, dipimpin langsung oleh AKBP. Hery Purnomo, S.I.K., SH. dan para peserta aksi juga diguyur oleh air hujan yang cukup deras.
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo yang saat itu berada ditengah massa aksi pun tidak lepas dari perhatian awak media. Betapa tidak, saat hujan yang cukup deras, perwira menengah alumni Akpol 2001 ini enggan berteduh.
Ditemani tongkat komando yang setia berada di genggamannya, Kapolres Jember tetap mengawal mahasiswa yang sedang menjalankan aksinya. Diikuti oleh PJU Kepolisian Resort Jember dan puluhan personil Samapta, Hery pun mengawal aksi mahasiswa dengan setia ditengah pakaian dinas lapangannya yang basah kuyup.
Kesetiaan dan totalitas anggota Kepolisian Resort Jember mengawal unjuk rasa adalah langkah nyata bentuk pelayanan terbaik Polri untuk masyarakat sesuai instruksi Kapolri beberapa waktu lalu.
“Adik-adik mahasiswa adalah adik-adik kita semuanya, mereka adalah anak-anak kita. Perlakukan mereka seperti memperlakukan anak-anak kita sendiri”. tegas Kapolri saat menjumpai peserta aksi di Jakarta (11/04).
Sementara ditempat berbeda, Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga berjanji dan menginstruksikan kepada jajaran Kepolisian di Indonesia untuk mengawal aspirasi mahasiswa kepada pemerintah.
Kapolres Jember AKBP.Hery Purnomo
juga menghimbau kepada mahasiswa yang turut serta dalam aksi untuk tetap tertib, tidak anarkis dan menjaga kondusifitas terlebih di bulan suci Ramadhan ini.
“Terimakasih kepada adik-adik mahasiswa telah menyuarakan aksinya dengan tetap tertib dan kondusif”. pungkasnya.
Baca Lainnya:
Kapolres Pimpin Pengamanan Unjuk Rasa Mahasiswa di Jember, Aman dan Kondusif
Fahmi salah seorang peserta aksi mengatakan, kehangatan dan keakraban semakin terjalin ketika Kapolres Jember menemui mahasiswa ditengah turunnya hujan deras. Mediasi, hingga diplomasi berhasil dilakukan hingga mahasiswa berhasil mendapatkan tuntutannya yakni penandatanganan pakta integritas yang dilanjutkan dengan mengirim dokumen ke Presiden RI dan DPR-RI.
“Terimakasih bapak Polisi, kita hujan-hujanan bareng pak Polisi untuk memperjuangkan hak rakyat semoga segera terpenuhi,”ujarnya.
Alhasil aksi mahasiswa dapat terkendali dengan suasana kondusif dan humanis hingga para peserta aksi membubarkan diri. ( Tog ).