Filesatu.co.id, BATURAJA | ARENA debat kedua Paslon Bupati – Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) di The Zuri Hotel Palembang dikuasai paslon nomor urut 2 (Bertaji), sehingga membuat paslon no 1 YPN YESS mengambil langkah Walk Out (WO).
Tak hanya itu, diluar arena persisnya di sekitar lobi hotel The Zuri Palembang, tampak bertebaran ‘preman-preman’ bayaran yang diduga ingin mengganggu jalannya debat. Dan mengintimidasi pendukung YPN YESS.
Keberadaan mereka terlihat oleh para pendukung YPN YESS yang sedang berdiri diluar lobi.
Kepada pendukung YPN YESS, mereka memasang tampang sangar, bak pembunuh bayaran yang membidik targetnya.
Nah, diduga mereka adalah preman bayaran dari paslon 2. Pasalnya, mereka sempat membentangkan spanduk dukungan untuk paslon 2.
Demi keamanan, pendukung YPN YESS meminta kepada Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni, untuk mengusir mereka dari area lobi.
Namun, sampai YPN YESS dan pendukungnya hengkang dari hotel The Zuri, preman-preman tersebut masih terlihat di sekitaran hotel kendati berpencar pencar.
Sebelumnya, YPN YESS melalui timnya Ryan Adha Tama SP protes kepada panitia dan EO pelaksana Debat Kedua di Hotel Zuri Palembang, Minggu (17/11/2024).
Menurut Ryan, mereka menemukan kejanggalan dan pengkondisian yang tidak fair di arena debat.
Soalnya, dari sisi undangan tim dan pendukung, YPN YESS hanya dìjatahi 30 orang sesuai dengan permintaan panitia.
Sementara dari Paslon Bertaji mencapai 70 an orang. Kejanggalan ini dìprotes Ryan selaku tim yang juga Bappilu Partai Nasdem sebagai koalisasi PAN, Demokrat sebagai pengusung.
Sehingga tim YPN YESS Paslon nomor urut 1 memutuskan tidak melanjutkan debat tersebut.
Yudi Purna Nugraha SH yang melihat kondisi tegang dan ribut-ribut langsung protes dan meninggalkan ruangan.
Kepada wartawan yang standby di luar ruangan sekitar pintu YPN mengatakan bahwa KPU OKU sudah bertindak tidak imparsial.
Maksudnya KPU OKU sudah tidak adil. Tidak melaksanakan kesetaraan kepada setiap individu terhadap keadilan.
Adha Ryan Tama, menyatakan bahwa YPN YESS didzolimi secara massif.
“Jumlah penonton debat saja kami dicurangi. Dan Pj Bupati OKU menyaksikan langsung keberpihakan panitia,” ujarnya.***