Warung NKRI Bentuk Kerjasama BNPT dan KAI dalam Sinergisitas Melawan Paham Terorisme

Arga pengunjung yang lagi santai menikmati Kopi Areng di suasana sore hari

Filesatu.co.id Kota Malang| Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. Melakukan roadshow dan peresmian Warung NKRI di beberapa stasiun besar yang ada di Indonesia, tak ketinggalan peresmian Warung NKRI di stasiun Kota Baru Malang, Jawa Timur, kamis sore, (9/12/2021).

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungannya sore itu, Komjen Pol Boy Rafli hadir bersama jajaran BNPT pusat serta didampingi John Roberto, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI beserta jajaran KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya. Meski mengalami keterlambatan dari jadwal yang direncanakan pukul 14.00 wib, peresmian Warung NKRI baru terlaksana pukul 15,30 wib karena keterlambatan rombongan BNPT.  Dalam peresmian itu juga di hadiri oleh Komandan Pusdik Arhanud, perwakilan Korban terorisme dan juga beberapa eks narapidana teroris dari Malang.

Dalam sambutannya Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI, John Roberto menjelaskan bahwa acara peresmian Warung NKRI ini adalah bentuk nyata kerjasama antara PT KAI dan BNPT dalam sinergisitas penanggulangan teroris.

” Bapak- ibu sekalian acara kita sore hari ini adalah, dalam rangka peresmian warung NKRI dan ini bekerjasama antara BNPT dengan PT Kereta Api Indonesia, yaitu sebagai tindak lanjut kerjasama tentang sinergisitas pencegahan paham radikalisme teroris” John Roberto menjabarkan.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa kerjasama dua lembaga ini ditanda tangani di Stasiun Bandung, pada tanggal 29 september 2021 yang lalu. John Roberto juga menambahkan selain peresmian Warung NKRI, bentuk kerjasama BNPT dan KAI juga melakukan dialog wawasan kebangsaan di tiap Daop KAI di pulau Jawa.

“PT KAI dan BNPT juga sudah menginisiasi terselenggaranya kegiatan dialog wawasan kebangsaan dan anti radikalisme ini dengan mengunjungi daerah operasi daerah operasi yang ada di Jawa, dan ini dihari yang kedua dan hingga besok, sore ini kita akan melakukan perjalanan hingga Ketapang, Banyuwangi” paparnya

Setelah Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI memberi sambutan, panitia pun mempersilahkan waktu pada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H memberi sambutan dan penjelasan tentang kerjasama BNPT dan PT KAI.

Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa Warung NKRI adalah salah satu bentuk upaya BNPT dalam mengobarkan kontra terorisme dan kontra radikalisme di Indonesia.

“ini tentunya, bentuk semangat kita untuk tidak henti hentinya melakukan kontra Radikalisasi, kontra propaganda, kontra narasi terhadao proses radikalisasi yang merupakan dari titik awal terjadinya tindakan terorisme” terang Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Boy Rafli Amar lebih lanjut menjelaskan Warung NKRI merupakan akronim dari Wadah Akur Rukun Usaha Gelorakan NKRI. Narasi ini merupakan narasi yang kontra radikalisme teroris.

“Ideologi teroris itu tidak mengenal harmonis, tidak mengenal akur rukun, yang ada adalah menjadikan orang orang yang tidak sejalan dengan mereka sebagai musuh” ungkapnya tentang spirit Warung NKRI.

Konsep Warung sebagai tempat terjadinya pertemuan dan silaturahmi sosial, yang mana perbedaan menjadi satu harmoni serta terjalin kerukunan. Ada yang membedakan dari warung warung yang ada di deretan Warung NKRI, kata Komjen Boy Boy Rafli Amar, yaitu terdapat bendera merah putih, dan garuda pancasila berpadu dengan potret presiden dan wakil presiden di kedua sisi garuda pancasila.

Selain itu dirinya juga menjelaskan lebih jauh, bahwa Simbol simbol tersebut merupakan satu hal yang menggambarkan kontra radikalisme.

“Jadi paham ideologi teroris itu berbasis kekerasan, dan yang pasti anti terhadap ideologi negara, anti dengan konstitusi negara, dan menghalalkan segala cara melakukan aksi aksi kekerasan untuk meraih tujuannya” pungkasnya.

Selain itu, konsep Warung NKRI ini merupakan program rekonsiliasi antara korban dan eks napiter yang di inisiasi oleh BNPT. Warung yang mempertemukan korban dan eks napiter untuk berdamai dan bisa saling kerjasama membanguan ekonomi mereka serta terus menjalin silaturahmi dalam rekonsiliasi yang berwawasan kebangsaan Indonesia. Saling asah asih dan asuh dalam gotong royong membela negara NKRI dari paham radikalisme.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *