Filesatu.co.id, Banyuwangi | Usai dilaunching program”Smart Gasing ”oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pekan lalu, para guru dan semua yang terlibat terus menggencarkan pelatihan Matematika menggunakan metode “Smart Gasing “di Sekolahan yang terpilih di empat kecamatan yakni Bangorejo, Siliragung, Tegaldlimo dan Pesanggaran.
Diketahui, Pelatihan matematika besutan Profesor Yohanes Surya seorang fisikawan Indonesia dan Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/ TOFI ini terus berlangsung di Kabupaten Banyuwangi, bahkan sudah memasuki hari ke-6, peserta terus dilatih berhitung cepat lewat games, tarian, hingga lagu yang membikin suasana belajar semakin asyik dan menyenangkan.
Baca Lainnya:
Seperti yang terlihat Selasa pagi (7/3/2023) di SDN 2 Kesilir, Kecamatan Siliragung. Di masing-masing kelas, anak-anak seperti sedang bermain dan bernyanyi. Namun sejatinya mereka sedang belajar matematika.
“Setelah 5 hari mendapatkan materi tentang pengenalan bilangan, hari ini para siswa mulai dilatih penjumlahan lewat lagu, tarian, hingga musik,” ujar Koordinator Smart Gasing Banyuwangi, Nina Octavia.
Terlihat Pagi itu, seorang trainer (pelatih) melontarkan pertanyaan dengan sebuah lagu. Peserta pun menjawab pertanyaan tersebut dengan cepat dengan lagu yang serupa. Begitu seterusnya saling bersahutan sehingga kelas menjadi sangat hidup dan bersemangat.
Dijelaskan Nina, metode Smart Gasing sengaja membuat tempat belajar menjadi seperti sarang lebah – bising dan riang. Tetapi di saat itulah terjadi intervensi gelombang yang saling menguatkan setiap anak. Mereka bahkan betah belajar sampai sore karena kita ajarkan dengan fun serta memancing kreatif anak.
“Jadi mengajar juga harus ada resonansi. Maka, guru harus atraktif sehingga siswa selalu bersemangat,” jelas Nina.
Untuk perlu diketahui, Gasing adalah kepanjangan dari Gampang, Asyik, dan menyenangkan. Metode ini memadukan pengajaran matematika dengan pengembangan kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan musikal, logika matematika, hingga kinestetik. Penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian cukup dipelajari selama dua minggu.
“Untuk 7 hari pertama fokus penjumlahan, pengurangan 4 hari, perkalian dua hari, dan pembagian dua hari,” urai Nina.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pengembangan pusat sains di kabupaten Banyuwangi. Salah satunya dan pertama di Jawa Timur, dengan menggandeng Profesor Yohanes Surya dan untuk awal kita sengaja kita fokuskan wilayah desa.
“Kita sengaja sasar anak-anak di desa-desa terlebih dahulu. Kita ingin dampingi lompatan anak-anak di desa, dan mereka harus bisa berprestasi setinggi mungkin,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti 30 guru dan 90 murid dari 4 kecamatan terpilih. Pada sesi pagi guru dibriefing oleh para trainer dari tim Prof Yohanes Surya. Lalu di sesi berikutnya, guru langsung praktik di kelas, mengajarkan metode Smart Gasing kepada siswanya. Hal ini dilakukan secara intens selama 14 hari, sejak 2-18 Maret 2023.
“Tahun ini kita targetkan bisa mencetak 5.000 anak jagoan matematika. Setelah kawasan selatan Banyuwangi, tahap berikutnya kita kembangkan di kawasan utara, lalu ke pusat kota,” ujarnya.